Mohon tunggu...
Muhammad Fathin Muyassar
Muhammad Fathin Muyassar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sharia Economic, IPB University

Seseorang yang memiiki ketertarikan di bidang penulisan mengenai ekonomi syariah

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ramadhan: The Great Shopping Season

11 Maret 2024   06:00 Diperbarui: 11 Maret 2024   06:11 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perubahan landscape Bulan Ramadhan dan lebaran tahun ini diprediksi akan berubah dari tahun-tahun sebelumnya. Banyak sektor yang mengalami dampak dari kejadian ini dengan cukup signifikan, mulai dari sektor agama, sosial, lingkungan, dan masih banyak lagi sektor-sektor lainnya, terutama pada sektor ekonomi. 

Hal ini disebabkan oleh perkembangan teknologi yang menyebabkan terjadinya perubahan perilaku masyarakat, sebagai contoh perubahan persentase konsumsi masyarakat yang kian meningkat seiring dengan semakin mudahnya melakukan transaksi jual beli, baik itu jual beli secara langsung, secara online, dengan uang tunai maupun dengan cara cashless.

Dari sektor ekonomi, Ramadhan dan lebaran tahun ini diprediksi akan terjadi perputaran uang sebesar Rp1.000.000.000.000.000 (satu kuadriliun rupiah). Hal tersebut bisa terjadi dikarenakan Indonesia menjadi negara nomor satu di dunia dengan jumlah transaksi selama Ramadhan terbesar bahkan dibanding 20 negara lainnya (wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara),

Dari data pada grafik di atas, dapat kita lihat bahwa pengeluaran Indonesia pada Bulan Ramadhan sebesar 70 miliar USD atau setara dengan 1 kuadriliun rupiah mengungguli negara-negara yang ada di Timur Tengah dan Afrika Utara sebesar 66 miliar USD, Arab Saudi sebesar 19 miliar USD, Mesir 14 miliar USD, Uni Emirat Arab sebesar 12 miliar USD, Yordania sebesar 3 miliar USD, dan Iraq sebesar 3 miliar USD.

Sehingga ketika kita lihat dari landscape pebisnis Indonesia, sebenarnya yang mereka tunggu-tunggu itu bukan tanggal kembar atau hari libur nasional lainnya, melainkan kehadiran Bulan Ramadhan ini. 

Bulan Ramadhan ini merupakan periode bagi para produsen dan konsumen meningkat pesat, sehingga bagi para perusahaan-perusahaan yang sudah memahami ini akan mempersiapkan momen ini dengan sebaik mungkin dari jauh-jauh hari, bahkan dari 6 Bulan sebelum datangnya Bulan Ramadhan ini. 

Hal tersebut dikarenakan Bulan Ramadhan ini merupakan periode yang paling signifikan bagi para pebisnis di Indonesia untuk merubah bisnisnya ke arah cash cow (keuntungan jangka panjang).

Faktanya, Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia, hal ini diperkuat oleh data yang disampaikan oleh databooks.katadata.co.id bahwa 86,88% penduduk Indonesia beragama islam. 

Selain itu, meledaknya market pada Bulan Ramadhan tahun ini didukung dengan merajalelanya pasar online di Indonesia, sehingga Bulan Ramadhan saat ini akan terasa lebih menarik jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya dinilai dari segi perputaran uang di market.

Bulan Ramadhan berkontribusi sebesar 16% bagi retail sales tahunan di Indonesia dan berpotensi akan meningkat pada tahun ini, sehingga hal tersebut akan berpengaruh terhadap perekonomian nasional atau yang biasa disebut sebagai makroekonomi. 

Selain itu, pada Bulan Ramadhan ini, bagi kebanyakan orang produk-produk halal menjadi prioritas konsumsi, seperti kurma, madu, siwak, baju koko, gamis, dan lain sebagainya. Maka dari itu, hal ini dapat meningkatkan perekonomian syariah di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun