Akar-akar tak pernah menuntut dirinya menjadi pohon yang kokoh menjulang. Dan pohon yang kokoh menjulang pun tak mampu berdiri tegak, tanpa ditopang oleh akar-akar perkasa di bawahnya.
3. Perhatikan penggunaan tanda baca dan tata cara penulisan pada puisi.
Pada umumnya puisi tidak memperhatikan tanda baca karena tipografinya, namun dalam puisi prosais lebih menitikberatkan pada penggunaan dan tanda baca dan tata cara penulisan.
Misal :
Akar-akar tak pernah menuntut dirinya menjadi pohon yang kokoh menjulang. Dan pohon yang kokoh menjulang pun tak mampu berdiri, tanpa ditopang oleh akar-akar perkasa di bawahnya.
Perhatikan kata yang digarisbawahi!
Penulisan kata hubung di- harus mengikuti aturan atau standar baku PUEBI. Hal ini sangat jarang ditemui pada genre puisi lainnya.
4. Kembangkanlah puisi dengan cara self editing.
Satu hal yang menarik dari genre puisi ini ialah karena genre puisi ini tergolong baru dalam dunia kesusastraan dan belum banyak buku-buku antologi puisi yang memuat puisi prosais. Selain karena masih minimnya buku-buku antologi serupa, harus diakui alasan mengapa genre puisi ini tidak banyak diminati orang karena puisi  ini kurang memiliki daya pikat bagi pembaca. Ditambah lagi dengan adanya aturan penulisan baku, seperti tanda baca, kalimat, kata penghubung dan sebagainya yang seolah menghilangkan puisi dari kesan "bebas" dan tak terikat aturan.
Selamat mencoba.
Link kanal Youtube : https://youtu.be/m187pvArPlU