Salah satu yang membedakan antara puisi prosais dengan jenis puisi pada umumnya ialah pada unsur evokasi (daya gugah). Harus diakui bahwa puisi jenis ini memang tak semenarik puisi-puisi yang biasa kita baca. Namun, kelebihan dari puisi ini adalah betapa penulisan tanda baca yang harus sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (disingkat : PUEBI) wajib diperhatikan layaknya karya tulis ilmiah.
Setelah mengetahui apa itu puisi prosais dan perbedaannya dengan puisi akrostik dan puisi romantis, sekarang mari kita identifikasi ciri-ciri dari puisi prosais.
1. Mengisahkan cerita secara padat, padu dan tetap memperhatikan unsur estetik (keindahan) dengan melalui pilihan kata, larik, irama dan bait.
2. Berbentuk paragraf. Ini adalah ciri khas dari puisi prosais yang membedakannya dengan puisi-puisi jenis lain.
3. Argumen puisi prosais bergenre puisi atau sajak.
Sekarang kita masuk pada bahasan utama, yaitu cara membuat puisi prosais. Yuk, simak dan perhatikan dengan seksama langkah-langkah di bawah ini :
1. Tentukan tema dan judul.
Misal, temanya tentang kerinduan.
Maka kita bisa buat judul yang menggambarkan tema yang kita pilih, misal : Pelangi di Sepucuk Senja.
2. Mulailah menulis puisi dengan tipografi paragraf.
Misal :