Mohon tunggu...
Mulyadi
Mulyadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis / Mahasiswa

Saya merupakan seorang pemuda yang tergerak hatinya untuk turut memikirkan kemajuan bangsa, khususnya dibidang pendidikan. Salah satu cara yang saya lakukan sebagai upaya tersebut adalah dengan menanamkan prinsip rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara. Bentuk upaya kecil dari rela berkorban itu salah satunya ialah terus belajar, mengasah kemampuan diri dan memperdalam bidang ilmu yang menjadi minat saya. Ya, dunia sastra adalah minat yang sejak kecil sudah tertanam dalam diri saya Lewat dunia sastra saya dapat bercerita tentang bagaimana saya menjalani kehidupan dan dapat menjadi refleksi bagi orang lain yang membaca kisahnya. Menumbuhkan kecintaan terhadap dunia sastra adalah bentuk rasa cinta terhadap bahasa Indonesia. Bahasa yang menyatukan segala unsur yang ada di bumi Nusantara.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Mengenal Puisi Prosais dan Teknik Penulisannya

29 Mei 2023   22:10 Diperbarui: 29 Mei 2023   22:20 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Banner Antologi Puisi 

Aku terus berlari, mengejar senja dan menggoresnya di tepi cakrawala.

Pasir putih yang kupijak tak lagi meninggalkan jejak, pupus dan sirna tersapu deburan ombak.

Aku masih di sini, diam terpaku, menerawang ke angkasa biru, menjelajahi rindu yang terpagut dalam anganku.

Petikan puisi di atas merupakan contoh puisi prosais yang penulis tulis sendiri dengan judul "Pelangi di Sepucuk Senja". Puisi itu telah diterbitkan dalam antologi puisi "Merangkai Jejak dalam Sajak" dan telah penulis publikasikan pula di kanal Youtube.

Mungkin dari pembaca sekalian akan bertanya, apa sih perbedaan antara puisi prosais dengan puisi pada umumnya ?

Baca juga: Membaca Malam

Pertama, perlu kita ketahui terlebih dahulu apa itu puisi. Menurut KBBI, puisi atau sajak merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, mantra, rima, larik dan bait.

Berdasarkan analisis dan pengalaman penulis dalam menulis puisi, maka penulis mendefinisikan puisi sebagai suatu karya sastra dengan bahasa yang ditulis sedemikian rupa hingga terbentuk layaknya irama (berakhiran sama antara tiap baris), namun makna yang ada didalamnya begitu mendalam sehingga memiliki daya tarik. 

Kedua, kata prosais diambil dari kata prosa yang memiliki makna bebas atau tak terikat. Dimana pada umumnya prosa berbentuk narasi dan tidak terikat pada kesamaan irama, mantra atau rima seperti halnya puisi dan pantun.

Dari pemaparan di atas, maka kita dapat menyimpulkan bahwa puisi prosais adalah puisi yang penulisannya berbentuk narasi atau seperti paragraf.

Puisi jenis ini memiliki lirik berbentuk paragraf dalam menafsirkan suatu diksi. Sedikit berbeda dengan puisi akrostik dan puisi romantis, meskipun unsur fisik dan batinnya tetap sama.

Baca juga: Puisi: Kusut

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun