oleh : Mutya Febby Mulyana
Percaya atau tidak, untuk setiap detik dan menit yang berjalan, itulah hal yang paling berharga dalam hidup kita. Ketika dalam sekejap hilang, dirimu baru akan sadar betapa berharganya hal itu - Lala.
     Matahari tampak sudah mulai terbit dari timur, cahayanya pun sudah menerangi kamarku, dan dari lantai bawah juga sudah terdengar berisik sekali. Aku yang tadinya masih tidur dengan nyenyak terganggu oleh suara suara itu, aku membuka mataku perlahan lalu mengambil HP untuk melihat jam, terlihat waktu masih menunjukkan pukul 06.00.
     "Apa hari ini akan tetap baik baik saja? Entah mengapa, suasana ini selalu tampak damai dan tenang." batinku sambil melihat ke arah jendela.
     Aku harus bergegas mandi untuk berangkat ke sekolah. Mata pelajaran pertama hari ini gurunya killer banget, jangan sampai aku telat masuk kelas. Setelah selesai siap siap, aku langsung turun kebawah untuk sarapan pagi. Wah, ternyata sudah ada bubur dan teh hangat, sungguh kombinasi kehangatan yang pas. Seperti biasa, meja makan ini selalu hening, tak ada yang berbicara saat sedang makan. 15 menit kemudian aku sudah selesai menyantap makananku dan mengambil tasku untuk berangkat kesekolah. Tiba tiba seseorang berbicara ...
     "Mau di antar atau bawa mobil sendiri?"
     "Lala bawa mobil sendiri aja ya yah, kasian ayah kalau nganter Lala dulu, jalurnya kan beda."
     "Gapapa kok, kebetulan hari ini ayah berangkat agak siangan. Oh iya, ayah belum kasih tau kamu ya, hari ini ayah dinas luar kota untuk 1 bulan kedepan."
     "Lah? Kok mendadak banget, padahal baru seminggu loh ayah dirumah, masa udah mau pergi lagi?"
     "Ya mau gimana lagi, namanya juga pekerjaan, mau nggak mau, suka nggak suka, juga tetap harus dilakukan."
     "Hmmm... Yaudah, take care yah... Lala berangkat dulu ya, kabarin kalau udah sampe sana."
     Bisa dibilang aku hidup sangat berkecukupan, namaku Geviola Athanasia, biasanya orang rumah manggil aku Lala, tapi kalau disekolah aku lebih sering dipanggil Viola, ya sebenarnya sama saja, cuman nggak tau kenapa terlalu baku aja.