2. Pendidikan Karakter: Sekolah dan keluarga perlu menanamkan nilai-nilai seperti empati, toleransi, dan tanggung jawab sosial untuk membantu anak-anak menghadapi tantangan globalisasi.
3. Peningkatan Akses: Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama untuk memastikan semua anak memiliki akses yang setara terhadap teknologi, pendidikan, dan sumber daya lainnya.
4. Pelestarian Budaya Lokal: Penting bagi keluarga dan masyarakat untuk memperkenalkan nilai-nilai budaya lokal kepada anak-anak, sehingga mereka tidak kehilangan identitas mereka di tengah arus globalisasi.
---
Kesimpulan
Pengaruh global terhadap perkembangan sosial-emosional anak adalah pedang bermata dua. Di satu sisi, globalisasi membuka peluang untuk belajar, berinteraksi, dan berkembang dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Namun, di sisi lain, tantangan seperti tekanan sosial, kehilangan identitas budaya, dan ketimpangan akses dapat menghambat perkembangan mereka. Dengan bimbingan yang tepat dari orang tua, guru, dan masyarakat, anak-anak dapat memanfaatkan manfaat globalisasi sekaligus meminimalkan dampak negatifnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H