Mohon tunggu...
Muttaqien Mafaza
Muttaqien Mafaza Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca,Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Shibori Art Fashion Show Produk P5 di SMK N 1 Bojongsari Purbalingga

25 Januari 2024   12:55 Diperbarui: 25 Januari 2024   13:06 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Arus perubahan dunia pendidikan saat ini, sedianya harus disikapi dengan bijak oleh satuan pendidikan, dengan melakukan berbagai aksi nyata yang mampu menghasilkan karya terbarukan. Melalui karya inilah, maka satuan pendidikan dapat menjadikannya sebagai entitas anyar sekaligus meningkatkan daya eksistensinya di tengah masyarakat. Ikut andil dalam upaya pelestarian budaya, Siswa SMK Negeri 1 Bojongdari  membuat batik Shibori dalam rangka kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Kurikulum merdeka dengan tema Gaya Hidup Berkelanjutan.

"Dasar pemilihan pengembangan seni kriya ini dilandasi oleh pembaruan program yang akan membekali keterampilan peserta didik. Terutama di bidang kebekerjaan".

Batik merupakan salah satu warisan budaya, memiliki nilai kehidupan dan makna filosofis yang harus dipelajari serta dilestarikan. Berbagai macam teknik batik diantaranya batik cap, batik tulis dan batik jumputan. Batik jumpatan di Jepang lebih dikenal dengan istilah batik shibori. Shibori adalah teknik pewarnaan kain dengan menciptakan motif dari lipatan yang sudah ada sejak abad ke-8.

Guru IPAS sekaligus Koordinator P5, SMK N 1 Bojongdsari Turyono. S.Pd.. menjelaskan, konsep Shibori Art sendiri berbeda dengan kain batik pada umumnya. Perbedaan ini mengacu pada teknik pembuatan kain Shibori Art yang lebih fleksibel. Selain itu sisi keunikan serta kekhasan Shibori Art ini juga tak terdapat konsep desain khusus, sehingga ketika proses produksi berjalan, antar guru maupun peserta didik menghasilkan motif kain yang berbeda-beda.

Sebelum dilaksanakan kegiatan P5 ini. Koordinator, fasilitator dan wali kelas pendamping kegiatan melakukan musyawarah koordinasi tentang penentuan tema dan pelaksanakan kegiatan. Kemudian setelah setuhju dengan tema kegiatan kemudian ditentukan langkah-langkah pelaksanaan kegiatan di sekolah. Kegiatan ini dilaksanakan menggandeng mitra dari jurusan tata Busana SMK N1 Bojongsari dalam proses pembuatannya dan Dharmawanita Unit SMK N 1 Bojongsari dalam proses penjualan hasil batik shibori tersebut.

Shibori merupakan salah satu batik yang digemari di dalam negeri. Teknik pewarnaan batik ini berasal dari Jepang. Shibori berasal dari kata kerja 'shiboru' yakni merupakan teknik pewarnaan kain yang mengandalkan ikatan dan celupan. Motif yang dihasilkan seringkali tak jauh berbeda dengan batik, meskipun dari segi pengerjaan lebih mudah dan sederhana. Shibori memiliki keistimewaan tersendiri berupa unsur warna dan motif yang tidak terduga dari proses pencelupan, karena proses pembuatannya sama dengan pewarnaan tie dye dengan teknik ikat dan celup. Dalam penggunaanya, kain shibori bisa dipakai dalam berbagai kegiatan baik itu formal maupun informal dan dapat pula dikreasikan menjadi berbagai produk fashion.

Hasrul Afiatun S.Pd, Fasilitator P5 SMK N 1 Bojongsari, memaparkan bahwa kegiatan ini adalah sebagai bentuk kepedulian siswa terhadap kelestarian budaya, khususnya batik. Dengan mempelajari teknik pembuatan batik Shibori ini, diharapkan siswa dapat membantu untuk membuat batik Shibori ini lebih banyak dikenal oleh khalayak ramai melalui media sosial Instagram.

"Dengan kita ikut belajar dan mengetahui teknik pembuatan batik Shibori ini, maka akan memudahkan kita untuk memuat informasi tentang batik ini di media sosial instagram. Seperti yang kita ketahui, orang-orang sekarang lebih aktif menggunakan Instagram dan persentase kita untuk mengenalkan budaya batik ini jauh lebih besar, sebab motif-motif dan warnanya juga cocok untuk semua kalangan," Afi.

Proses pembuatan batikshibori ini dapandu oleh Penyaji dari Jurusan Tata Busana SMK N 1 Bojongsari. Peralatan dan bahan yang diperlukan untuk membuat batik Shiboti diantaranya berupa kain putih polos berbahan alami seperti katun, sutra, katun primisima, blaco dan paris, tanaman indigo atau dapat menggantinya dengan pewarna sintetis yang mudah didapatkan seperti wantek, sarung tangan, karet, baskom dan air. Setelah mempersiapkan seluruh alat dan bahan yang tertera di atas dan melanjutkan ke tahap pembuatan, proses selanjutnya dimulai dengan melipat kain primis menjadi panjang dan kecil agar sesuai dengan motifnya. Setelah dilipat, kain diikat menggunakan karet dengan bentuk segi empat atau segi tiga sesuai pola yang diinginkan.

Tuangkan pewarna kain dan water glasses ke baskom yang sudah diberi air. Celupkan kain yang terikat karet tadi ke dalam larutan pewarna dengan hati-hati, pastikan sampai meresap ke kainnya. Selanjutnya, tiriskan dan diamkan kurang lebih 3 Jam agar warna bisa meresap sempurna, lalu lepaskan karet yang terikat di kain. Angkat dan bentangkan kain dengan 2 orang, lalu bilas kain dengan air bersih. Jemur kain di bawah terik sinar matahari, pastikan sampai mengering.

Akhir dari kegiatan ini adalah pelaksanaan Panen raya yang akan dilaksanakan berupa Fashion Show dari siswa dan guru yang menggunakan batik shibori dan Bazar hasil karya siswa SMK N 1 Bojongsari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun