Mohon tunggu...
Atina Mutsla
Atina Mutsla Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Akhir Ramadan

21 Juni 2017   10:01 Diperbarui: 21 Juni 2017   10:04 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan bulan Ramadan yang sebentar lagi akan berlalu yang merupakan bulan suci penuh dengan kebaikan, maka kita berharap semoga Allah bisa menerima seluruh amal kebaikan yang sudah kita lakukan dan membuat kita itiqamah hingga nanti saatnya kita bertemu dengan-Nya. Apa yang sudah kita lakukan??

Akan tetapi, meski Ramadan sudah berlalu tetapi amal dari seorang mukmin tidak akan pernah putus dengan mudahnya sehingga mendatangkan kematian. (QS. Al-Hijr: 99), Allah Ta'ala berfirman: Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal).

Mengikuti Puasa Enam Hari Bulan Syawal

Jika puasa Ramadan sudah berlalu maka ibadah untuk puasa yang lain juga disyariatkan untuk sepanjang tahun. (HR. Muslim), Abu Said Al-Khudri RA meriwayatkan, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa puasa Ramadhan kemudian mengikutinya dengan (puasa) enam hari pada bulan Syawal, maka hal itu laksana puasa setahun.

2. Melakukan Puasa Sunnah

(HR. Bukhari dan Muslim), Dari Abu Hurairah RA berkata: Kekasihku SAW mewasiatkan kepadaku dengan tiga perkara: Puasa tiga hari setiap bulan, shalat Dhuha dua rakaat dan supaya aku shalat witir sebelum tidur.

(HR. Muslim), Dari Abu Qatadah RA berkata, Rasulullah SAW pernah ditanya tentang puasa Arafah, lalu beliau SAW menjawab: Menghapus dosa tahun lalu dan tahun mendatang. Kemudian menurut (HR. Muslim), Dari Abu Qatadah RA , bahwasanya Rasulullah SAW ditanya tentang puasa pada hari Asyura, lalu beliau SAW menjawab: Menghapus dosa tahun lalu.

Selanjutnya, (HR. At-Tirmidzi dengan sanad shahih), Dari Abu Hurairah RA , dari Rasulullah SAW bersabda: Amalan-amalan dihadapkan (kepada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka apabila dihadapkan amalanku ketika aku sedang puasa.

3. Melakukan Ibadah Qiyamulail (Ibadah Shalat Malam)

Jika Qiyam Ramadhan atau Tarawih sudah berlalu, maka ibadah Qiyamullail atau shalat malam juga disyariatkan setiap malamnya.

(HR. Bukhari dan Muslim), Dari Aisyah RA berkata: Bahwasanya Rasulullah SAW shalat malam sampai bengkak kakinya. Lalu akupun bertanya kepada beliau: Mengapa engkau lakukan ini -wahai Rasulullah- padahal telah diampuni dosamu yang lalu dan yang akan datang Beliau menjawab: "Apakah tidak sepatutnya aku menjadi seorang hamba yang banyak bersyukur!". Kembali (HR. Muslim), Dari Abu Hurairah RA , bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: Shalat yang paling afdhal setelah shalat fardhu adalah shalat malam.

Kemudian (HR. Bukhari dan Muslim), Dari Abu Hurairah RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: Rabb kita tabaraka wa taala- turun setiap malam ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Dia (Allah) berfirman: Siapa yang berdoa kepadaKu, Aku kabulkan doanya Siapa yang meminta kepadaKu, Aku beri permintaannya Siapa yang memohon ampunan kepadaKu, pasti Aku ampuni dia.

Banyak amal kebaikan lainnya yang bisa kita sebagai umat muslim lakukan untuk sepanjang tahun dan Allah yang kita sembah di bulan suci Ramadhan juga merupakan Allah yang juga kita sembah di bulan Syawal serta beberapa bulan lainnya.

4. Melakukan Perintah Allah SWT dan Sunnah Rasulullah SAW

(QS. Al-Maa'idah:27), SahabatAli --radhiallahu 'anhu berkata: "Mereka lebih memperhatikan dikabulkannya amal daripada amal itu sendiri. Tidakkah kamu mendengar Allah --subahanahu wa ta'alaberfirman: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (mengabulkan) dari orang-orang yang bertakwa."

(QS. Al-Maa'idah:27), Dari Fadhalah bin 'Ubaid --rahimahullah berkata: Sekiranya aku mengetahui bahwa amalku ada yang dikabulkan sekecil biji sawi, hal itu lebih aku sukai daripada dunia seisinya, karena Allah --subahanahu wa ta'alaberfirman: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (mengabulkan) dari orang-orang yang bertakwa."

 (QS. Al-Mukminuun: 57-61), Allah--subahanahu wa ta'ala memuji orang-orang yang melakukan ketaatan kepadaNya dalam firmanNya: "Sesungguhnya orang-orang yang berhati-hati karena takut akan (azab) Tuhan mereka, Dan orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Tuhan mereka, Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan dengan Tuhan mereka (sesuatu apapun), Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka, mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya."

(HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Imam Ahmad), Ibunda'Aisyah --radhiallahu anha berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah --sallallahu'alaihi wa 'ala alihi wasallam tentang ayat ini, aku berkata: Apakah mereka adalah orang-orang yang meminum khamr, berzina dan mencuri? Beliau--sallallahu 'alaihi wa 'ala alihi wasallam menjawab: "Tidak, wahai puteri Ash-Shiddiq! Akan tetapi mereka adalah orang-orang yang berpuasa, shalat dan bersedekah dan mereka takut amal mereka tidak diterima (Allah --subahanahu wata'ala). Mereka itulah orang-orang yang bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun