Mohon tunggu...
Atina Mutsla
Atina Mutsla Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mutu SDM

21 Juni 2017   08:54 Diperbarui: 21 Juni 2017   09:30 904
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Input harapan-harapan yang berupa : visi, misi, tujuan, dan sasaran-sasaran yang ingin dicapai oleh sekolah tersebut semakin tinggi tingkat kesiapan input, maka semaki tinggi pula mutu input tersebut.

Dari pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa input pendidikan adalah segala sesuatu yang harus tersedia karena dibutuhkan untuk berlangsungnya proses. Segala sesuatu itu berupa sumberdaya manusia dan sumber daya non manusia sebagai berlangsunnya proses pendidikan. Diketahui bahwa peran Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi pusat utama dalam  menjalankan proses pendidikan yang dapat mempengaruhi dalam peningkatan mutu pendidikan.

Peserta didik manusia yang memiliki potensi atau fitrah yang dapat dikembangkan dan berkembang secara dinamis (fleksibel) baik dilingkungan keluarga, masyarakat dan sekolah. Di sekolah pesertadidik sebagai salah satu tolak ukur hasil dari sebuah proses yang telah dilakukan di sekolah yang menunjukkan mutu pendidikan yang tinggi.

Keberhasilan menciptakan peserta didik yang berkualitas tidak lepas dari bagaimana usaha dari SDM tersebut untuk memanage perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pengevaluasian tahapan kegiatan yang saling berhubungan (proses) baik dari Kepala sekolah, guru karyawan bahkan peserta didik.

Hal ini dapat dilihat dari prestasi belajar peserta didik, menunjukkan pencapaian yang tinggi baik secara akademik maupun non akademik. Dari segi akademik berupa nilai Ujian Semester, Ujian Nasional, karya ilmiah, lomba akademik. Sedangkan dari non akademik seperti kejujuran, kesopanan, olah raga, kesenian, keterampilan, dan kegiatan ektsrakurikuler lainnya.

Selain dari keberhasilan prestasi belajar untuk meningkatkan mutu pendidikan dilihat dari bagaimana pelayanan pendidikan yang diberikan, kualitas layanan, penggunaan sumber daya yang efektif dan efisien, adanya dukungan dari seluruh pihak baik dari dalam maupun dari luar sekolah, kemampuan kepala sekolah dalam mengelola mengatur keperluan sekolah. Dimana manajemen mutu adalah bagiamana mengatur seluruh komponen saling keterikatan dan saling menyatu meliputi proses, jasa, kinerja, produk dan sumber daya manusia agar berhasil dalam mencapaian tujuan yang akan dicapainya.

Peningkatan mutu pendidikan akan tercapai jika semua komponen yang ada  tak kalah penting yakni SDM yang ada harus diambil dan di proses serta akan menghasilkan SDM yang sangat berkualitas. Kualitas ini yang akan mempengaruhi mutu pendidikan . sehingga tujuan visi dan misi sebuah sekolah itu akan tercapai dengan baik.

Perlu dicermati bagaimana dalam pengambilan SDM baik peserta didik, guru dan karyawan dilakukan perekrutan dengan prosedur yang lakukan sebuah instansi. Perekrutan SDM direncanakan dengan sebaik mungkin dengan menentukan standar yang akan menunjang keberhasilan instansi tersebut. Setelah perekrutan pun SDM tidak hanya dibiarkan saja akan tetapi juga di latih dan diperdayakan sehingga menggali dan mengasah potensi yang dimiliki oleh orang tersebut. Pemberian bekal pelatihan tersebut diharapkan mampu menyumbang ide, solusi untuk bisa mengatasi masalah-masalah yang ada di dalam  instansi. Sehingga instansi tersebut bisa semakin baik dan berkembang untuk mewujudkan cita-ciata yang tertuang dalam visi misi nya. Keberhasilan tersebut menjadi tolak ukur keberhasilan atau tidaknya dalam meningkatkan mutu.

Daftar Pustaka

Arif Rohman. 2009. Memahami Pendidikan dan Ilmu Pendidikan. Yogyakarta Laksbang Mediatama, Yogyakarta.

Heris Hermawan.2015.Filsafafat Pendidikan Islam. jakarta: Direktorat Pendidikan Islam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun