Mohon tunggu...
mutria maharani
mutria maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menjadi mahasiswa

Saya suka olahraga dan suka makan

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Menuju Pemilu 2024, Gimmick Cawapres Penuhi Media Sosial

17 Desember 2023   11:21 Diperbarui: 17 Desember 2023   11:23 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kita tahu bahwa kata "gimmick" cukup populer di masyarakat, terutama di kalangan anak muda. Bahkan, saat ini istilah tersebut merupakan istilah yang digunakan oleh anak muda dan menyebar dengan pesat di media sosial. Gimmick adalah segala sesatu yang digunakan untuk menarik perhatian bersifat sementara yang memiliki nilai praktis dan tidak serius. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gimmick adalah sebuah tipu daya aktor kepada lawannya untuk; penarikan perhatian oleh sesuatu (perangkat atau teknik). Arti Kata Gimmick Dalam Media Selain dalam dunia hiburan, kata gimmick juga sering digunakan dalam bidang politik. Sering muncul berbagai bentuk dalam dunia politik, dan tidak hanya terkait dengan program pemerintah. Namun, bisa juga merupakan fashion stunt yang biasa dilakukan para pejabat.

Tujuan utama dari sebuah gimmick adalah pembinaan hubungan antara gimmick dan publik. Itu dibuat agar orang dapat dengan cepat merasa memiliki instalasi dan terkesan. Secara garis besar, biasanya strategi ini, setelah digunakan untuk menarik hati dan perhatian masyarakat dengan harapan menjadi alat penggugah masyarakat. Menurut Dr. Tengku Murphi Nusmir, ketiadaan gimmick dalam politik membuatnya tidak menarik. Stunts hadir dalam berbagai bentuk dalam dunia politik dan menjadi personal branding bagi seseorang yang ingin dikenal masyarakat karena kekhasan dan keunikannya. Gimmick bahkan seringkali dimulai sebelum masa kampanye.

Hanya dua kata saja sudah cukup untuk gimmick. Dua kata tersebut mencerminkan gambaran luas peserta mengenai visi dan misi yang ingin mereka sampaikan kepada calon pemilih. Kedua kata tersebut tampak jelas dan detail pada foto para kontestan di poster, baliho, dan kendaraan kampanye lainnya. Bayangkan jika gagasan-gagasan politik, ekonomi, sosial budaya ditulis lengkap di baliho, membacanya saja sudah membuat masyarakat kesulitan membacanya, sehingga mengurangi minat khalayak. Ide-ide tersebut menjadi konsep dan rencana yang sesuai dengan harapannya.

Oleh karena itu, penggunaan stunt sebagai strategi komunikasi dalam sebuah kampanye memang merupakan hal yang lumrah. Selain mempersingkat waktu, gimmick juga dapat menekan biaya. Pada Pilpres 2024, tidak ada calon yang tidak menggunakan gimmick, karena semua orang pasti akan menggunakan gimmick karena mereka tahu peserta pemilu 2024 sebagian besar adalah generasi Z, dan mereka tidak menyukai hal-hal yang terlalu serius.

Kalian pasti sudah tidak asing lagi dengan topik yang sedang menjadi pembahasan akhir akhir ini, yaitu tentang pilpres 2024, dimana pemilu tersebut akan dilaksanakan pada februari tanggal 14 tahun 2024, dimana sudah ada 3 kandidat yang saat ini sedang bertarung dalam pilpres 2024. Siapa aja si ke 3 kandidat ini? Paslon satu AMIN, paslon dua Prabowo Gibran, dan yang terakhir paslon tiga Ganjar Mahfud. Ke 3 paslon yang sudah di tetapkan saat ini mereka sedang berlomba lomba dalam kampanye dengan perang gimmick dan sindiran. Apa saja gimmick politik dalam bersosial media capres? Mari kita bahas!

Sosial media sebagai sarana berpolitik tentunya sudah tidak asing lagi, selain jangkauan yang luas, biaya yang dikeluarkan relatif miring dibandingkan dengan kampanye mulut ke mulut sehingga tentunya media sosial menjadi sarana berpolitik. Namun, politik pilpres 2024 ini dirasa sangat kebablasan dalam perangnya, tidak hanya melalui argumen dan sindiran, polemik capres 2024 ini juga menghadirkan gimmick di sosial media yang tak terhitung jumlahnya. Gimmick yang dilakukan capres di sosial media merupakan salah satu bentuk digitalisasi politik yang nampaknya sedikit diberlebihan, mungkin salah satu faktornya kenaikan gimmick adalah respon masyarakat Indonesia yang berlebihan menanggapi sesuatu sehingga gimmickpun mudah tercipta. Gimmick ternyata salah satu jalan alternatif untuk membuat suara, dibuktikan dengan banyaknya capres yang melakukan gimmick. Apa saja gimmick tersebut?

Namun dihimbau kepada para pembaca untuk tidak menklaim pihak manapun, tulisan ini ditujukan sebagai media edukasi.

Gimmick tampilan

Tampilan yang disesuaikan agar memenuhi keinginan rakyat adalah hal baru di era digital ini, dimana pemimpin tidak hanya di pandang melalui gagasannya akan negeri saja oleh anak mudanya namun juga melalui penampilannya. Banyak anak muda yang termakan gimmick ini dan berujung menjatuhkan hati pada pasangan calon yang melakukan gimmick ini. Gimmick penampilan yang dimaksudkan adalah seluruh hal yang terkait pakaian, sikap dan segala hal berkaitan dengan fisiknya di depan publik dilakukan sebuah perubahan untuk menarik minat.

Gimmick kehidupan pribadi pasangan calon

Terkadang, apabila kita menjadi figur publik, maka kita harus siap kehidupan pribadinya menjadi sorotan publik, figur publik menanggapi fenomena ini dengan dua hal berbeda, satu hal menerima dan hal lainnya tidak menerima, hanya dua kemungkinan itu. Nampaknya, pada pilpres 2024 ini ternyata kehidupan pribadi menjadi gimmick yang dipertontonkan untuk menarik hati rakyat... wah, kreatif sekali ya paslon presiden dan wakil presiden kita. Kehidupan pribadi yang dimaksud disini adalah menunjukkan keharmonisan keluarga dan lain sebagainya yang menjurus pada ranah pribadi. Bukan berarti hal ini negatif, setiap paslon bebas melakukan apa saja untuk menarik suara selama itu tidak curang dan atau masih sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

Sebenarnya sobs, masih banyak lagi gimmick penuh intrik yang dilakukan menjelang pemilu 2024 ini, apalagi nampaknya pemilu 2024 ini dipenuhi teka-teki yang tentunya semakin membuat panas arena pemilu di 2024. Gimmick sejatinya adalah kampanye tidak langsung yang dilakukan capres dan cawapres untuk menarik suara. Namun, gimmick ini adalah langkah penuh ketidak pastian dikarenakan kemungkinan gimmick yang diciptakan berbalik menjadi boomerang dikarenakan masyarakat tidak menyukainya. Sah-sah saja memang melakukan gimmick namun hendaknya paslon kita semua bermain bersih ya, siapapun presidennya keinginan dan kerinduan tinggi akan sosok pemimpin terbaik ada dalam diri seluruh elemen masyarakat.

Pemilu 2024 nampaknya di dominasi gen z yang usianya adalah transisi dari remaja ke dewasa, menjadikan tantangan sendiri bagi para paslon dalam menciptakan gimmick yang sesuai dan tidak gagal, dalam artian mampu menarik hati gen z untuk mendukung dirinya. Gimmick ini tentunya telah dilakukan seluruh paslon baik sadar ataupun tidak sadar, oleh karena hal tersebut artikel ini dibuat tidak untuk memihak pihak manapun.

Gimmick menjadi iming-iming besar bagi para calon presiden dan wakilnya, gimmick dianggap sebagai jalan alternatif menarik suara banyak dalam waktu yang relatif singkat. Apalagi, gimmick yang dilakukan melalui sosial media mampu dalam hitungan detik diterima banyak pengguna sosial media. Stereotipe gimmick selama ini adalah buruk, namun tidak semua gimmick adalah buruk, apabila tujuan gimmick hanya untuk menaikkan namanya tanpa menjatuhkan siapapun, hal itu berkonotasi baik tergantung bagaimana kita akan menyikapi gimmick tersebut. Kita sebagai bentuk nyata masyarakat perlu melakukan sebuah upaya pintar bersosial media dan menyaring informasi di dalamnya... terimakasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun