Mohon tunggu...
mutria maharani
mutria maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menjadi mahasiswa

Saya suka olahraga dan suka makan

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Menuju Pemilu 2024, Gimmick Cawapres Penuhi Media Sosial

17 Desember 2023   11:21 Diperbarui: 17 Desember 2023   11:23 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Sebenarnya sobs, masih banyak lagi gimmick penuh intrik yang dilakukan menjelang pemilu 2024 ini, apalagi nampaknya pemilu 2024 ini dipenuhi teka-teki yang tentunya semakin membuat panas arena pemilu di 2024. Gimmick sejatinya adalah kampanye tidak langsung yang dilakukan capres dan cawapres untuk menarik suara. Namun, gimmick ini adalah langkah penuh ketidak pastian dikarenakan kemungkinan gimmick yang diciptakan berbalik menjadi boomerang dikarenakan masyarakat tidak menyukainya. Sah-sah saja memang melakukan gimmick namun hendaknya paslon kita semua bermain bersih ya, siapapun presidennya keinginan dan kerinduan tinggi akan sosok pemimpin terbaik ada dalam diri seluruh elemen masyarakat.

Pemilu 2024 nampaknya di dominasi gen z yang usianya adalah transisi dari remaja ke dewasa, menjadikan tantangan sendiri bagi para paslon dalam menciptakan gimmick yang sesuai dan tidak gagal, dalam artian mampu menarik hati gen z untuk mendukung dirinya. Gimmick ini tentunya telah dilakukan seluruh paslon baik sadar ataupun tidak sadar, oleh karena hal tersebut artikel ini dibuat tidak untuk memihak pihak manapun.

Gimmick menjadi iming-iming besar bagi para calon presiden dan wakilnya, gimmick dianggap sebagai jalan alternatif menarik suara banyak dalam waktu yang relatif singkat. Apalagi, gimmick yang dilakukan melalui sosial media mampu dalam hitungan detik diterima banyak pengguna sosial media. Stereotipe gimmick selama ini adalah buruk, namun tidak semua gimmick adalah buruk, apabila tujuan gimmick hanya untuk menaikkan namanya tanpa menjatuhkan siapapun, hal itu berkonotasi baik tergantung bagaimana kita akan menyikapi gimmick tersebut. Kita sebagai bentuk nyata masyarakat perlu melakukan sebuah upaya pintar bersosial media dan menyaring informasi di dalamnya... terimakasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun