Makanan bergizi yang diberikan pada masa ini sangat penting. ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan, diikuti MPASI yang bergizi dan seimbang, dapat membantu mencegah stunting. Pemberian ASI dan MPASI yang tepat waktu, memadai, aman dan beragam dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi.
Stimulasi yang diterima bayi, seperti interaksi verbal, visual dan fisik dengan orang tua atau pengasuhnya, sangat penting untuk perkembangan kognitif dan bahasanya. Sentuhan, pelukan dan kontak mata yang intens dengan bayi dapat merangsang pertumbuhan otaknya.
Kesehatan bayi harus dijaga dengan memberikan imunisasi lengkap, mencegah dan mengobati penyakit infeksi, serta memantau pertumbuhan bayi secara rutin. Hal ini dapat mencegah stunting dan mendeteksi penyimpangan pertumbuhan sejak dini.
Lingkungan tempat tinggal yang bersih dan sehat sangat berpengaruh pada kesehatan dan gizi bayi. Kondisi tempat tinggal yang padat, minim akses air bersih dan sanitasi yang buruk dapat meningkatkan risiko infeksi pada bayi dan balita serta ibu hamil.
Masa 1000 hari pertama kehidupan hanya datang sekali seumur hidup. Oleh karena itu, pemenuhan gizi, stimulasi, dan kesehatan bayi harus menjadi prioritas utama kita bersama. Memastikan setiap anak mendapatkan awal yang sehat dan cerdas adalah kunci untuk masa depan bangsa.
Strategi pencegahan kerdil yang efektif harus dilakukan di tingkat individu, masyarakat dan kebijakan. Untuk mengatasi masalah kerdil di Indonesia, kita perlu fokus pada strategi berikut:
Memberi asupan gizi yang cukup bagi ibu hamil dan menyusui serta anak-anak adalah kunci untuk mencegah kerdil. Ini termasuk:
* Makanan bergizi seperti sayuran hijau, buah-buahan, daging, ikan, dan biji-bijian utuh.
* Vitamin dan mineral tambahan seperti vitamin A, zat besi, dan zink.
* Ibu menyusui secara eksklusif selama 6 bulan dan meneruskan menyusui sampai usia 2 tahun.
Kurangnya akses air bersih dan sanitasi yang memadai adalah faktor risiko utama kerdil. Pemerintah dan organisasi non-pemerintah perlu:
* Membangun lebih banyak fasilitas air bersih dan jamban di daerah terpencil.
* Mendidik masyarakat tentang kebersihan dan sanitasi yang baik seperti mencuci tangan, membersihkan makanan, dan mengelola limbah dengan benar.
* Memberikan akses air bersih dan jamban di sekolah untuk mencegah penyakit pada anak.
Meningkatkan kualitas dan akses pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas tinggi penting untuk deteksi dan pengobatan dini kerdil. Beberapa strategi untuk ditingkatkan:
* Melakukan pemeriksaan pertumbuhan bayi dan balita secara rutin di posyandu dan klinik.
* Meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan dalam penanganan kerdil.
* Memberikan suplemen gizi bagi balita yang terdeteksi mengalami kerdil.
* Membuat rumah sakit rujuk
Pemerintah, masyarakat dan keluarga memainkan peran penting dalam mengatasi stunting di Indonesia.
Pemerintah harus men
ganggarkan lebih banyak dana untuk program gizi dan kesehatan ibu dan anak. Dana ini dapat digunakan untuk menyediakan suplemen gizi gratis bagi ibu hamil dan menyusui, serta vaksinasi dan perawatan kesehatan anak. Pemerintah juga perlu memperluas akses air bersih dan sanitasi yang memadai di daerah pedesaan dan terpencil.
Masyarakat setempat dapat membantu dengan mengadakan kampanye untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya gizi, kesehatan ibu dan anak. Mereka juga dapat mendukung program pemerintah dengan sukarela membantu menyalurkan makanan tambahan dan suplemen gizi kepada ibu hamil dan balita yang membutuhkan. Para relawan masyarakat dapat membantu mengajarkan praktik hidup bersih dan sehat kepada orang tua dan masyarakat.
Orang tua dan anggota keluarga lainnya harus mendahulukan kesehatan ibu hamil dan balita. Mereka perlu memastikan bahwa ibu hamil mendapatkan nutrisi yang cukup dan perawatan kesehatan selama kehamilan. Setelah melahirkan, ibu menyusui harus makan makanan bergizi dan minum banyak air. Orang tua juga bertanggung jawab untuk memastikan bayi dan balita mendapatkan makanan yang sesuai dengan usia mereka, disertai ASI eksklusif hingga usia 6 bulan dan imunisasi lengkap. Dengan perhatian dan dukungan keluarga yang tepat, stunting dapat dicegah.
Saat ini, satu dari tiga anak Indonesia mengalami stunting. Ini adalah masalah serius yang berdampak buruk pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Salah satu penyebab utama stunting adalah kekurangan gizi kronis, terutama pada seribu hari pertama kehidupan.