Mohon tunggu...
mutmainah Emut
mutmainah Emut Mohon Tunggu... Guru - Wanita
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pengajar, Bloger, writer aktif di komunitas belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Hai Penikmat Jengkol, Apa Kabar Kolesterolmu?

15 September 2022   15:26 Diperbarui: 15 September 2022   15:29 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber gambar: detikfood

Siapa yang tidak kenal jengkol, pohonnya yang menjulang tinggi dengan buah yang bergelayut, dan memiliki aroma yang bau ketika dikonsumsi. Namun si bau ini begitu banyak yang mengidolakan. Meskipun baunya yang khas jengkol tetap memiliki penggemar setia. 

Dari jengkol muda sampai jengkol tua tetap menjadi idola. Jengkol muda bisa dijadikan lalapan pelengkap sambal, karena sambal tanpa lalapan bagaikan Romeo tanpa Juliette.

Pun demikian dengan jengkol tua, banyak resep jengkol yang bisa dicoba, banyak inovasi untuk memasak si bau ini, dari balado jengkol, semur jengkol, sambal goreng jengkol, rendang jengkol, dan masih banyak lagi masakan jengkol lain yang bisa menggugah selera. Bagi penikmat jengkol seperti saya, makanan ini begitu istimewa diolah bagaimana pun tetap melekat dalam lidah. Tidak perduli orang bilang bau, jika sudah tersaji perut akan keroncongan ingin segera menyantap si legit ini. 

Jengkol menjadi salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia karena teksturnya yang empuk bila dimasak dengan benar dan rasanya yang sangat khas. Kini semakin kreatifnya masyarakat, jengkol pun kini dapat diolah sebagai camilan. Sebut saja keripik jengkol. 

Jengkol sering dihidangkan sebagai lauk atau menu utama. Namun hidangan jengkol ini pun akan menjadi sempurna ketika disandingkan dengan nasi panas dan ikan asin plus tempe goreng. Jika tersedia menu diatas saya bisa menghabiskan nasi sebakul, karena begitu lahapnya menyantap hidangan jengkol. Rasanya, tanpa tambahan lauk apapun, jengkol ini sudah begitu mantap buat obati rasa lapar.

Buah jengkol mengandung serat yang begitu tinggi terbukti setelah mengkonsumsi jengkol buang air besar pun menjadi lancar. Selain itu, jengkol juga mengandung nutrisi lainnya, seperti protein, kalori, karbohidrat, lemak, kalsium, hingga vitamin. Mengkonsumsi jengkol pun tidak berpengaruh terhadap penyakit kolesterol. 

Menurut Johanes Casay Chandrawinata yang penulis ambil dari laman cnbcindonesia.com 

"Tidak ada penelitian yang menyebut kolesterol jadi tinggi gara-gara jengkol. Justru, seratnya yang baik di buah ini,"

Anggapan bahwa jengkol dapat meningkatkan kolesterol timbul karena cara mengolahnya. Misalnya, pada rendang jengkol, menu makanan tersebut dapat meningkatkan kolesterol karena santan yang terkandung didalam rendang jengkol. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun