Self healing akhir akhir ini menjadi trend, banyak status di Media sosial tentang healing. Status healing identik dengan bepergian, seperti jalan jalan ke pantai, mall, dan tempat rekreasi lainnya. Refreshing disamaartikan dengan healing. Status status yang memenuhi media sosial dengan caption healing dan beberapa foto selfie menunjukkan bahwa healing yang beredar di benak orang orang mengartikan dengan refresing.
Tidak salah memang, ketika hati lagi jenuh, bad Mood kemudian pergi ke tempat wisata, bukankah itu juga proses penyembuhan diri ? Setelah pulang wisata otak kembali fresh.Â
Self healing menjadi pembahasan yang sering dibahas semenjak banyak orang yang peduli tentang kesehatan mental. Setiap membuka media sosial, sering kali melihat unggahan-unggahan dengan caption self healing. Tapi, sebenanarnya apa sih yang dimaksud dengan self healing?Â
Dalam bahasa Inggris self healing artinya penyembuhan diri sendiri. Self healing adalah sebuah proses penyembuhan luka batin yang mengganggu emosi, semua orang tentunya pernah mengalami masalah dalam hidup, lelah jiwa raga, pemarah, cepat terpancing emosi. Sehingga menimbulkan luka batin yang berkepanjangan dan berdampak pada kegiatan sehari hari. Semua pekerjaan terbengkalai karena batin yang tersiksa, jika dibiarkan akan berakibat fatal. Hal ini perlu pengobatan serius salah satunya dengan self healing.Â
Ada beberapa faktor yang membuat luka batin dan mengganggu emosi. Kelelahan emosional ini bisa disebabkan karena cemas, perasaan sedih ditinggalkan orang terkasih, merasa gagal untuk mencapai sesuatu, dan masalah lainnya yang terjadi dimasa lalu. Semua terakumulasi dalam kemarahan yang tidak tersalurkan. Disinilah masalahnya, jika amarah ditampilkan sembarangan bisa melukai perasaan orang lain  tetapi menahannya justru bisa menyakiti diri sendiri.Â
Self healing merupakan metode atau cara penyembuhan penyakit bukan dengan minum obat, pun berobat ke dokter, melainkan menyembuhkan dan mengeluarkan perasaan dan emosi yang mengganjal dan terpendam dalam diri. Banyak hal positif yang bisa dilakukan untuk penyembuhan diri, diantaranya ada yang sembuh dengan menulis, Melukis, makan-makan, atau menjerit di tempat sunyi meluapkan perasaan. Jika perlu bicarakan perasaan yang mengganjal kepada seseorang misalnya pada teman atau orangtua. Namun, pastikan untuk memberi waktu sebelum membicarakan hal yang mengganggu Sebab, hal ini bisa saja akan memicu kemarahan semakin memuncak yang pada akhirnya menyebabkan masalah menjadi lebih rumit. Setelah merasa tenang, baru bicarakan masalah dan temukan solusi.Â
Jika tidak memiliki teman untuk bicara, tidak ada salahnya melampiaskan amarah dengan melakukan hobi, seperti bernyanyi, memasak, atau menggambar. Nyatanya, melakukan aktivitas yang menyenangkan bisa membantu mengembalikan mood dan menghilangkan emosi negatif yang tengah dirasakan.Â
Kegiatan self healing, biasanya dilakukan oleh generasi jaman now dengan berkunjung ke tempat wisata dengan tujuan menikmati keindahan alam atau mengistirahatkan diri dari padatnya aktivitas. Dengan harapan setelah menghirup Udara segar dan menikmati keindahan alam  segala rasa amarah, kenangan buruk yang mengganggu pikiran akan keluar dan kembali memiliki semangat hidup.Â
Lantas bagaimana cara menyikapi self healing dalam pandangan islam ?
Rasa sedih, kesal, marah, benci, takut, kangen, atau senang, semuanya merupakan sifat manusiawi yang diberikan Tuhan kepada hambanya.
Bersedih memang dibolehkan dan konon katanya memiliki dampak baik bagi tubuh, yakni dapat membersihkan racun dan meluapkan emosi yang terpendam. Akan tetapi, kesedihan juga dapat berdampak buruk jika terjadi berlarut-larut. Kesedihan yang berlarut lah yang tidak dibolehkan dalam Islam. Galau dalam waktu yang lama yang tidak diperbolehkan sehingga melupakan beribadah kepada sang Pencipta.Â
Bagi sebagian orang, self healing memang banyak dilakukan dengan mengunjungi tempat-tempat wisata alam. Namun, self healing terbaik yang dapat dilakukan adalah dengan salat, berzikir, dan berserah diri dengan tujuan agar kita dapat menerima hal yang menyakitkan, kedamaian dan ketentraman hati, mengenal diri sendiri, serta menyertakan Allah SWT di saat saat kita merasakan emosi-emosi negatif.
Ketika seseorang melaksanakan salat, dia akan berdiri menghadap Allah SWT dengan penghayatan yang khusyuk. Manusia yang berdiri di hadapan Sang Pencipta dalam salatnya dengan khusyuk, akan membuatnya mendapatkan energi positif yang menciptakan ketenangan hati dan perasaan aman. Melalui salat, ketidakstabilan emosi, beban masalah, lelah fisik, dan berbagai permasalahan lainnya akan menghilang. Inilah mengapa salat merupakan obat untuk berbagai penyakit sekaligus penolong bagi manusa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H