Mohon tunggu...
mutmainnahmajid
mutmainnahmajid Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa IAIN Parepare

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membangun Karakter Toleran di Kalangan Generasi Muda

6 Januari 2025   21:23 Diperbarui: 6 Januari 2025   21:55 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di era globalisasi yang penuh dengan keberagaman budaya dan agama, membangun karakter toleran di kalangan generasi muda menjadi semakin krusial. Toleransi tidak hanya mendorong harmoni sosial , tetapi juga menjadi landasan untuk membentuk masyarakat yang inklusif dan damai.

Generasi muda memiliki peran strategis dalam menjaga keberlanjutan persatuan dan kemajuan bangsa, namun,mereka menghadapi tantangan serius, seperti meningkatnya intoleransi dan konflik yang dipicu oleh perbedaan serta maraknya berita bohong di media sosial. Di Indonesia, semboyan Bhinneka Tunggal Ika menghadapi ancaman akibat menurunnya sikap toleran. Untuk menjaga harmoni sosial, generasi muda perlu menghormati perbedaan sebagai kekayaan bangsa, sehingga nilai persatuan dan keberagaman tetap terjaga.                                   

Hasil kajian literatur menunjukkan bahwa pendidikan memainkan peran yang sangat penting dalam membentuk karakter toleran di kalangan generasi muda. Pendidikan, baik formal maupun informal, memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar menghargai perbedaan. Sebagai contoh, di SMP Negeri 14 Mataram, pendekatan yang diterapkan meliputi pengingat dari guru, teladan perilaku toleran, serta kegiatan yang dirancang untuk menumbuhkan karakter tersebut. Melalui proses ini, siswa memperoleh pengalaman langsung mengenai pentingnya toleransi dalam kehidupan bermasyarakat.

Pendidikan multikultural terbukti menjadi strategi yang efektif dalam membangun karakter toleran. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai keberagaman dan toleransi dalam mata pelajaran seperti Pendidikan Kewarganegaraan dan Pendidikan Agama, siswa diajak untuk memahami dan menghormati keberagaman yang ada. Pendekatan ini sangat relevan, mengingat Indonesia merupakan negara yang kaya akan keberagaman budaya, etnis, dan agama.

Beberapa faktor turut mempengaruhi keberhasilan pembentukan karakter toleran. Faktor-faktor pendukung, antara lain, motivasi guru, kolaborasi antar pendidik, serta sarana dan prasarana yang memadai. Di sisi lain, hambatan yang muncul seperti keragaman latar belakang siswa, pengaruh lingkungan keluarga, serta kondisi sosial yang kurang mendukung dapat menjadi tantangan besar dalam menanamkan nilai toleransi.

Membangun karakter toleran di kalangan generasi muda memerlukan pendekatan yang menyeluruh dan berkelanjutan. Beberapa langkah yang dapat diambil antara lain:

Peran Guru Sebagai Fasilitator

Guru memiliki tanggung jawab sebagai fasilitator yang menciptakan lingkungan belajar yang inklusif. Selain menyampaikan materi pelajaran, guru perlu menyediakan ruang diskusi yang aman untuk membahas isu-isu keberagaman. Dengan memanfaatkan metode pembelajaran interaktif dan teknologi digital, guru dapat meningkatkan motivasi siswa untuk memahami dan menginternalisasi nilai-nilai toleransi.

Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler seperti pramuka, OSIS, atau komunitas sosial dapat menjadi media yang efektif untuk mengasah keterampilan sosial siswa. Dalam kegiatan ini, siswa memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan teman-teman dari berbagai latar belakang, belajar bekerja sama, serta memahami pentingnya rasa saling menghargai.  

Integrasi Nilai Toleransi Dalam Kurikulum

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun