Mohon tunggu...
mutinuha
mutinuha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Hobi dakwah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Adab Seorang Musafir

22 November 2024   05:34 Diperbarui: 22 November 2024   08:59 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seorang mufasir harus berhati-hati untuk tidak menafsirkan ayat Al-Qur'an berdasarkan logika pribadi atau spekulasi tanpa dukungan dalil yang kuat. Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa menafsirkan Al-Qur'an dengan pendapat pribadinya, maka hendaknya ia bersiap menempati tempatnya di neraka." (HR. Tirmidzi).

4. Menguasai Ilmu yang Diperlukan

Seorang mufasir harus memiliki pengetahuan mendalam tentang berbagai disiplin ilmu, seperti:

Ilmu Bahasa Arab (nahwu, sharaf, balaghah) untuk memahami teks Al-Qur'an.

Ilmu asbabun nuzul (sebab turunnya ayat) untuk mengetahui konteks ayat.

Ilmu nasikh-mansukh untuk membedakan ayat yang menggantikan atau digantikan.

Ilmu hadis untuk memahami sunnah Nabi SAW sebagai penjelas Al-Qur'an.

Ketidaklengkapan dalam ilmu ini dapat menyebabkan mufasir memberikan tafsir yang keliru.

5. Bersikap Rendah Hati (Tawadhu')

Seorang mufasir harus menjauhi sifat sombong dan merasa paling benar. Ia harus siap menerima masukan dari ulama lain dan menghormati perbedaan pendapat. Tafsir sering kali memiliki dimensi yang luas, sehingga keberagaman pandangan di kalangan ulama adalah hal yang wajar.

6. Menjaga Kesucian Diri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun