Mohon tunggu...
Moetiz Rizky
Moetiz Rizky Mohon Tunggu... Lainnya - Lulusan Kesehatan Masyarakat di salah satu Perguruan Tinggi Negeri

Memberikan informasi bukan kontroversi | Karya sastra dibuat dari rasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Duduk

20 September 2023   11:00 Diperbarui: 20 September 2023   11:01 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Generate oleh AI pada aplikasi Canva

Berseteru dengan diri

Mendamaikan dengan duduk

Ditemani secangkir teh hangat

Saat hujan turun lebat

Adakah yang salah denganku?

Bayangan ini mulai dominan

Aku tetaplah aku

Melihat apa yang ingin dilihat

Menjauh dari apa yang dekat

Menjadi egois untuk ketenangan

Aku hanya berusaha untuk tetap bertahan

Dari situasi yang tidak diharapkan

Merekonstruksi dengan caraku

Menjadi asing tidak bergeming

Jangan ganggu aku

Aku hanya menghalangiku

Aku tidak ingin kau terluka dengan diriku

Biarkan aku sendiri untuk sementara ini

Duduk saat hidup masih terus berjalan

Pilihan menjauh dan menghilang

Selalu terlintas di kepalaku

Selalu menyalahkan diri ini

Yang tidak ingin disalahkan dan menyalahkan

Hanya berusaha memaknai hidup

Secangkir air bening

Adalah teman saat pikiranku tenang dan jernih

Secangkir kopi panas

Adalah teman saat ingin mengeluarkan semua yang terperangkap dalam rasa

Aku hanya berusaha untuk tetap bertahan

Dari situasi yang tidak diharapkan

Merekonstruksi dengan caraku

Menjadi asing tak bergeming

Jangan ganggu aku

Aku hanya menghalangiku

Aku tidak ingin kau terluka dengan diriku

Biarkan aku sendiri untuk sementara ini

Duduk saat hidup masih terus berjalan

Ketakutan yang terus menghantuiku 

Membuatku tidak sadar dengan perlakuanku 

Aku hanya pecundang dan penyendiri untuk saat ini

Aku yakin ini hanya sebentar

Karya : Moetiz Rizky

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun