Mohon tunggu...
Moetiz Rizky
Moetiz Rizky Mohon Tunggu... Lainnya - Lulusan Kesehatan Masyarakat di salah satu Perguruan Tinggi Negeri

Memberikan informasi bukan kontroversi | Karya sastra dibuat dari rasa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lahirnya Palang Merah Indonesia (PMI)

17 September 2023   11:00 Diperbarui: 17 September 2023   13:16 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdirinya Palang Merah Indonesia berawal dari adanya Nederlandsche Roode Kruis Afdeeling Indi (NERKAI) yang merupakan cabang dari Palang Merah Belanda yang beroperasi di Hindia Belanda (sekarang Indonesia) selama masa penjajahan Belanda. Organisasi ini berperan dalam menyediakan bantuan kesehatan, pertolongan pertama, dan bantuan sosial kepada masyarakat di Hindia Belanda pada saat itu.

NERKAI didirikan pada tahun 1873 dan aktif selama berabad-abad di Hindia Belanda. Mereka terlibat dalam menyediakan perawatan medis dan pertolongan pertama kepada orang-orang yang membutuhkan, terutama selama bencana alam dan konflik bersenjata. 

Selain itu, NERKAI juga memiliki program-program pendidikan dalam pertolongan pertama dan kesehatan. Selama Perang Dunia II dan pendudukan Jepang di Hindia Belanda, NERKAI juga terlibat dalam upaya kemanusiaan untuk membantu para tahanan perang dan warga sipil yang terkena dampak. 

Rakyat Indonesia ingin memiliki Palang Merah Nasional tersendiri. Pada tahun 1932 Dr. Rumondor Cornelis Lefrand Senduk dan Dr. dr. Bahder Djohan membuat rancangan pembentukan Palang Merah Indonesia (PMI) serta mendapat dukungan luas dari masyarakat Indonesia. Pada tahun 1940, rancangan yang sudah dibentuk tersebut diajukan ke dalam Sidang Konferensi NERKAI tetapi ditolak. 

Perjuangan dalam pembentukan Palang Merah Indonesia (PMI) masih terus berlanjut. Pada tanggal 3 September 1945 Ir. Soekarno selaku Presiden Republik Indonesia (RI) memberikan perintah kepada  Dr. Boentaran yang merupakan Menteri Kesehatan RI Kabinet 1 untuk membentuk Palang Merah Indonesia. Dr Boentaran membentuk panitia yang terdiri dari  dr. R. Mochtar menjabat sebagai ketua, Dr. dr. Bahder Djohan menjadi penulis, dan tiga anggota lainnya, dr. Joehana, Dr. Marzuki dan dr. Sitanala, kepanitian tersebut disebut panitia lima pada masa itu. 

Setelah proses pembentukan, akhirnya pada tanggal 17 September 1945 diresmikan sebagai hari lahirnya Palang Merah Indonesia (PMI) dengan Drs. Mohammad Hatta sebagai Ketua pertamanya.

Pada tanggal 16 Januari 1950, NERKAI dibubarkan oleh pemerintah Belanda. Melalui perwakilannya, dr. B. Van Trich menyerahkan seluruh aset NERKAI kepada PMI yang diwakili oleh Dr. dr. Bahder Djohan. PMI merupakan perhimpunan nasional yang sah diperkuat dengan adanya Keputusan Presiden No 25 tahun 1950 serta dikukuhkan kegiatannya sebagai satu-satunya organisasi perhimpunan nasional yang menjalankan tugas kepalangmerahan melalui Keputusan Presiden No 246 tahun 1963.

PMI merupakan bagian dari Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional (ICRC), dan organisasi ini bertujuan untuk melindungi dan membantu para korban konflik bersenjata, perang, serta bencana alam. PMI berkomitmen untuk mendorong perdamaian, kemanusiaan, dan prinsip-prinsip kesukarelawan dalam setiap aspek kegiatannya.

Palang Merah Indonesia (PMI) telah berperan aktif secara nasional maupun internasional, seperti:

Keterlibatan dalam Misi Kemanusiaan

PMI secara aktif terlibat dalam misi kemanusiaan nasional dan internasional, baik sebagai bagian dari Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional (ICRC) maupun dalam berbagai kapasitas lainnya. 

Tugas kemanusiaan yang dilakukan PMI pada masa perang kemerdekaan RI, saat pemberontakan RMS, peristiwa Aru, saat gerakan koreksi daerah melalui PRRI di Sumbar, saat Trikora di Irian Jaya, Timor Timur dengan operasi kemanusiaan di Dilli, pengungsi di Pulau Galang. Selain lingkup nasional, mereka juga memberikan bantuan kemanusiaan di berbagai negara yang terkena dampak konflik bersenjata dan bencana alam.

Penyediaan Bantuan Bencana Alam

PMI telah memberikan tanggapan cepat dan efektif dalam banyak bencana alam di Indonesia, seperti ketika gempa terjadi di Pulau Bali (1976), membantu korban gempa bumi (6,8 skala Richter) di Kabupaten Jayawijaya, bencana Gunung Galunggung (1982), Gempa di Liwa-Lampung Barat dan Tsunami di Banyuwangi (1994), gempa di Bengkulu dengan 7,9 skala Richter (1999), konflik horizontal di Poso-Sulteng dan kerusuhan di Maluku Utara (2001), korban gempa di Banggai di Sulawesi Tengah (2002) dengan 6,5 skala Richter, serta membantu korban banjir di Lhokseumawe Aceh, Gorontalo, Nias, Jawa Barat, Tsunami di Aceh, Pantai Pangandaran, dan gempa bumi di DI Yogyakarta dan sebagian Jawa Tengah. 

Mereka melakukannya dengan tulus sebagai perwujudan rasa kemanusiaan mulai dari pertolongan dan evakuasi, pencarian, pelayanan kesehatan dan tim medis, penyediaan dapur umum, rumah sakit lapangan, pemberian paket sembako, pakaian pantas pakai dan sebagainya. 

PMI juga mendukung negara-negara lain dalam penanganan bencana alam, seperti gempa bumi, tsunami, banjir, dan lainnya. Mereka mengirim tim medis dan relawan untuk memberikan pertolongan pertama dan dukungan medis kepada korban bencana.

Penyediaan Darah / Transfusi Darah

PMI memiliki program pelayanan darah yang telah menyediakan persediaan darah yang kritis bagi pasien yang membutuhkan, termasuk dalam situasi gawat darurat dan operasi medis. 

Pada tahun 1978 PMI memberikan penghargaan Pin Emas untuk pertama kalinya kepada donor darah sukarela sebanyak 75 kali. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1980 telah diatur tentang tugas dan peran PMI dalam pelayanan transfusi darah. 

Keberadaan Unit Transfusi Darah PMI diakui telah banyak memberikan manfaat dan pertolongan bagi para pasien/penderita sakit yang sangat membutuhkan darah. 

Ribuan atau bahkan jutaan orang terselamatkan jiwanya berkat pertolongan Unit Transfusi Darah PMI. Demikian pula halnya dengan pelayanan kesehatan, hampir di setiap PMI di berbagai daerah memiliki poliklinik.

Pengembangan Kapasitas Pendidikan dan Pelatihan

PMI telah terlibat dalam pengembangan kapasitas sukarelawan dan tenaga medis di seluruh Indonesia. Mereka memberikan pelatihan dan sertifikasi dalam bidang kesehatan dan kemanusiaan serta mengedukasi ribuan orang dalam pertolongan pertama, memungkinkan masyarakat untuk merespons situasi darurat dengan lebih baik dan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi kecelakaan dan bencana.

Partisipasi dalam Misi Kesehatan Internasional dan Diplomasi Kemanusiaan

PMI juga terlibat dalam misi kesehatan internasional, terutama dalam upaya pemberantasan penyakit menular dan peningkatan kesehatan masyarakat di berbagai negara. 

Mereka telah memberikan bantuan dalam kampanye vaksinasi dan pengendalian penyakit. PMI juga berperan dalam diplomasi kemanusiaan, bekerja sama dengan organisasi internasional dan negara-negara untuk mempromosikan prinsip-prinsip kemanusiaan dan melindungi korban konflik bersenjata.

Prestasi-prestasi ini menunjukkan peran penting PMI dalam komunitas kemanusiaan nasional hingga internasional dan kontribusinya dalam mendukung upaya-upaya penyelamatan jiwa dan pemulihan di seluruh dunia.

Organisasi ini memiliki basis sukarelawan yang besar yang terlibat dalam berbagai kegiatan kemanusiaan. PMI berperan penting dalam menjaga dan mempromosikan nilai-nilai kemanusiaan di Indonesia, serta berkontribusi dalam peningkatan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana.

Sudah tujuh puluh delapan tahun sejarahnya, PMI terus berkomitmen untuk melindungi dan membantu masyarakat Indonesia dalam situasi-situasi sulit, serta menjadi bagian integral dari upaya kemanusiaan global.

Sumber:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun