Akhir akhir ini dunia sedang digemparkan soal tersebarnya wabah virus corona yang berasal dari Negara Cina. Berawal dari laporan kasus wabah corona yang menyatakan bahwa sejumlah warga yaitu para pekerja atau  konsumen pasar hewan lokal yang menjual selain daging olahan dan unggas, keledai, domba, babi, unta, rubah, musang, tikus bambu, landak, dan reptil.
Ditemukan kode protein di 2019-nCoV (kode genetik virus corona) yang paling menyerupai kode genetik virus yang ada di ular. Kemungkinan proses penyebaran virus ini awalnya dari inangnya, yaitu kelelawar ke ular dan kemudian ke manusia. Hingga saat ini Virus telah menyebar di Kota Wuhan, Cina.
Dengan segala fenomena yang menggemparkan dunia itu, seharusnya pemerintah mengambil kebijakan agar warga tidak tertular virus. Tindakan seperti menolak penerbangan dari Cina atau pemeriksaan lebih lanjut kepada warga indonesia yang baru pulang dari Cina agar dapat mencegah penyebaran virus tidak diambil oleh pemerintah.
Yang sangat mengecewakan adalah ketika 150 turis Cina disambut sangat meriah oleh Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno. Menurut Irwan setelah diperiksa suhu tubuh para turis tersebut tidak tinggi sehingga dinyatakan sehat.
Namun, menurut  seorang wartawan dari Cordova Media menyatakan bahwa sesungguhnya Virus ini telah bermutasi sehingga tidak memeberikan gejala kepada penderita. Jadi pengecekan dengan hanya memeriksa suhu tubuh pun tidak cukup untuk membuktikan bahwa turis tersebut bersih dari Virus Corona.
Menurut info terbaru, agenda para turis untuk menyaksikan kegiatan pacu jawi di Nagari Pariangan batal. sehingga para turis menginap di salah satu hotel di Padang setelah adanya keresahan dan kekhawatiran dari sejumlah pihak.
Semoga kedepannya pun lebih banyak upaya pemerintah agar Virus Corona tidak menyebar. Tentu saja sangat diharapkan pemerintah segera memulangkan para turis tersebut sehubung dengan keresahan para warga karena khawatir terjadi penyebaran Virus Corona di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H