"Iya deh, maaf.. ini baru kedua kalinya terlambat, yang gak akan ada yang ketiga kalinya.." tawar si gadis.
Si anak laki laki itu menatap si.gadis dengan penuh keseriusan. Kedua tangan anak laki laki itu.meremas kedua bahu si gadis.
"Yuky.."
Begitulah orang orang menyebut gadis kecil itu.
"Iya, Mocca?"
Dan seperti itulah anak laki laki dipanggil.
Sebelah tangan Mocca mengbil.suatu benda disaku celananya. Ia menggantungkan ditangannya dan memperlihatkan pada Yuky.
"Kamu tau ini apa?" Tanya Mocca dengan penuh pengharapan.
"Itu.. jam pasir ,kan?"
Mocca dengan mantapnya menggelengkan kepala.
"Bukan, ini namanya Worm Hole. Lubang di dalamnya itu dinamakan Lubang cacing. Kalau kamu ingin memutar waktu dengan cepat, kamu bisa melewati lubang cacing ini."
Yuky memiringkan kepalanya, ia tidak mengerti dengan apa yang dikatakan Mocca.
"Aku gak ngerti? Buat apa memutar waktu dengan cepat, itu cuma bikin aku makin terlambat.."
"Karna aku yakin kamu 99,99 persen akan kembali terlambat."
Wajah Yuky mulai mengeluarkan ekspresi tak menyenangkan, maksudku, siapa yang suka dinasehati seorang anak laki laki bagaikan ia sedang mengomeli putrinya agar tidak terlambat pulang sekolah. Tapih ekspresi Mocca bahkan bagitu datar seakan semuanya memang benar.
"Ya ya.. Mocca emang pintar, bahkan bisa memprediksi aku bakalan terlambat lagi, ishh.."
Mocca terlihat heran juga dengan apa yang ia latakannya tadi. Ia menggaruk belakang lehernya menunjukan keraguannya.
" pokoknya simpan ini, kembaliin dua jam lagi sesudah kamu pergi sama bapak kamu.."