budidaya teripang, yang dinilai memiliki nilai ekonomi tinggi dan sangat menguntungkan. Di Desa Mensanak, Kecamatan Katang Bidare, Kabupaten Lingga, budidaya teripang menjadi aset utama masyarakat setempat.Â
Provinsi Kepulauan Riau, yang lebih dari 95% wilayahnya merupakan perairan laut, memiliki potensi sumber daya laut yang sangat besar. Salah satu potensi tersebut adalahTeripang yang dihasilkan memiliki harga jual yang mencapai Rp 1.800.000 hingga Rp 2.900.000 per kilogram, baik untuk pasar lokal maupun internasional, terutama Tiongkok. Usaha ini didukung oleh kerja sama masyarakat dengan PT Innovare Mariculture Development, yang telah berlangsung sejak tahun 2022.Â
Untuk meningkatkan produktivitas, nelayan teripang di Desa Mensanak tergabung dalam Koperasi Nelayan Bahari Mensanak Bertuah, yang telah resmi berdiri sejak 2018. Melalui koperasi ini, masyarakat menerima bantuan modal berupa bibit teripang, baik dari PT Innovare Mariculture Development maupun Dinas Perikanan Provinsi Kepulauan Riau. Selama periode Juni hingga Agustus 2024, koperasi berhasil memperoleh pendapatan sebesar Rp 49.050.000 dari hasil penjualan teripang yang didukung oleh bantuan bibit dari kedua sumber tersebut.
Selain dukungan modal, berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan daya saing dan pengetahuan masyarakat dalam budidaya teripang. Salah satunya melalui pelatihan bagi anggota koperasi terkait teknik budidaya, proses pengolahan, dan pemasaran produk teripang.Â
Kegiatan lain yang dilakukan adalah promosi melalui media sosial seperti Facebook, WhatsApp, dan Instagram untuk meningkatkan eksposur dan penjualan. Inisiatif ini menunjukkan bahwa pengembangan budidaya teripang di Desa Mensanak tidak hanya memberikan dampak ekonomi positif tetapi juga turut berperan dalam menjaga keberlanjutan ekosistem laut di wilayah tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H