Anjuran Rasulullah SAW selanjutnya adalah tidak meniup makanan dan minuman yang panas. Beliau bersabda:
نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ النَّفْخِ فِي الطَّعَامِ وَالشَّرَابِ
“Rasulullah SAW melarang meniup ke dalam makanan dan minum.” (HR. Ahmad: 2678)
Tidak menutup kemungkinan bahwa meniup makanan dan minuman panas memiliki dampak buruk untuk kesehatan. Beberapa penelitian membuktikan kalau uap panas yang dihembuskan dari mulut mengundang bakteri dan reaksi kimia yang berdampak negatif untuk tubuh.
4. Larangan kenyang yang melampaui batas.
مَا مَلَأَ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنٍ بِحَسْبِ ابْنِ آدَمَ أُكُلَاتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ فَإِنْ كَانَ لَا مَحَالَةَ فَثُلُثٌ لِطَعَامِهِ وَثُلُثٌ لِشَرَابِهِ وَثُلُثٌ لِنَفَسِهِ
“Manusia tidak memenuhi wadah yang buruk melebihi perut, cukup bagi manusia beberapa suapan yang menegakkan tulang punggungnya, bila tidak bisa maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumnya dan sepertiga untuk nafasnya.” (HR. At-Tirmidzi: 2302)
Hadis ini menggambarkan bahwa janganlah kita makan secara berlebihan, karena tujuan makan itu sendiri adalah sebagai modal agar badan kita sendiri bisa berdiri dan melaksanakan ibadah, maka sepertiga makanan haruslah diberi ruang bagi tubuh, sepertiga untuk. air, dan sepertiga untuk bernafas (respirasi) dan ini menunjukkan iman kita kepada Allah SWT serta utusan-Nya. Namun hal ini berbeda dengan pelaku mukbang yang mengonsumsi makanan dengan porsi yang besar lagi banyak tanpa memikirkan akibat yang terjadi sesudahnya, yang pada akhirnya memberikan mudharat bagi dirinya sendiri.
5. Larangan mubazir
كُلُوا وَتَصَدَّقُوا وَالْبَسُوا فِي غَيْرِ إِسْرَافٍ وَلَا مَخِيلَةٍ
“Makanlah dan bersedekahlah serta berpakaianlah dengan tidak berlebihan dan sombong.”
Kebiasaan buruk lainnya dari para creator mukbang adalah ketika mereka menyantapi makanan, sering sekali mereka tidak sanggup menghabiskan makanan tersebut, dikarenakan jumlah porsi yang terlalu banyak sekaligus berlebihan. Kondisi ini sangatlah tidak patut untuk dicontohkan didalam ajaran agama islam. Islam mengajarkan untuk menyantapi makanan dengan kadar yang sesuai kebutuhan, janganlah kita menikmatinya secara berlebih-lebihan tanpa memikirkan yang lain, yang pada akhirnya makanan tersebut tidak dapat dimanfaatkan oleh orang lain, dan harus terbuang, karena makanan itu adalah salah satu bentuk dari rezeki yang telah diberikan oleh Allah.
Demikianlah beberapa adab-adab makan yang Rasulullah SAW ajarkan kepada umatnya. Semoga hal ini dapat memperkaya khazanah keilmuan kita semua. Aamiin…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H