Kulit merupakan salah satu faktor penting penentu kecantikan seseorang. Masyarakat baik wanita ataupun pria berlomba-lomba untuk mendapatkan kulit yang putih, halus, dan mulus. Persepsi mengenai konsep cantik ini muncul dari tampilan model iklan yang rata-rata memiliki kulit putih, halus, dan mulus (Damanik dkk,2011). Salah satu cara yang digunakan untuk mendapatkan kulit idaman adalah dengan menggunakan kosmetik.Â
Penggunaan kosmetik di Indonesia sendiri semakin hari semakin meningkat, hal ini dapat dilihat dari data Kementerian Perindustrian Republik Indonesia mengenai perkembangan industri kosmetik Indonesia yang pada tahun 2012 meningkat 14% menjadi Rp. 9,76 trilliun.
Persatuan Perusahaan Kosmetik Indonesia bahkan memperkirakan penjualan kosmetik akan tumbuh hingga Rp 11,22 triliun (Kemenperin,2013). Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap tahunnya konsumsi masyarakat Indonesia pada produk kosmetik semakin meningkat tiap tahunnya. Â Â Â Â Â Â Â Â
BPOM merupakan lembaga pemerintah yang memiliki fungsi untuk mengawasi peredaran produk obat dan makanan yang ada di Indonesia. BPOM memiliki kaitan erat dengan isu yang akan di bahas, karena BPOM memiliki kewajiban untuk melindungi masyarakat dari obat dan makanan yang berpotensi merugikan masyarakat dari segi kesehatan.
Isu yang sering muncul dalam kaitannya dengan kosmetik adalah bahaya dari produk kosmetik yang beredar di masyarakat. Pada Juni 2016 BPOM mengunggah data mengenai obat-obatan dalam kategori kosmetik yang berbahaya untuk konsumen. Dari data tersebut terdapat 43 merek kosmetik yang terindikasi berbahaya karna mengandung zat-zat seperti Mercuri, Hidrokinon, Asam Retinoat dan Deksametason. Data tersebut memberikan bukti bahwa memang ada produk-produk kecantikan yang berbahaya karena kandungan yang ada di dalamnya.Â
Masyarakat sendiri mengetahui bahwa memang terdapat produk kosmetik yang berbahaya, namun yang menjadi masalah adalah masyarakat memiliki persepsi yang salah mengenai efek penggunaan obat. Sebanyak 80% dari total informan memiliki persepsi bahwa ketika terjadi iritasi kulit seperti kulit terkelupas, kemerahan, dan rasa terbakar setelah menggunakan kosmetik bukan dianggap sebagai tanda bahaya tetapi justru dianggap sebagai proses kulit untuk menjadi putih (Damanik dkk,2011).
Pengetahuan yang masih rendah  mengenai zat-zat berbahaya dan efeknya terhadap kulit juga menjadi salah satu faktor yang membuat masyarakat semakin rentan terhadap produk kecantikan yang berbahaya.
Isu kesehatan kulit menjadi penting karena data yang ada telah  memberikan fakta bawah konsumen kosmetik di Indonesia setiap tahunnya terus meningkat dan bahaya kosmetik yang masih terus membayanginya. Data BPOM yang menunjukan bahwa masih ada produk kecantikan yang beredar di masyarakat yang mengandung mercuri. Mercuri sendiri memang  diizinkan untuk digunakan dalam produk kosmetik tetapi dengan jumlah yang telah ditentukan.
Merkuri memang dapat memberikan hasil kulit yang cerah dan putih, tetapi dalam pemakaian jangka panjang mercuri dapat menyebabkan flek pada kulit, kusam, bahkan kanker kulit (Wibisono,2016). Jumlah pengguna produk kecantikan yang terus meningkat dan  bahaya seperti kanker kulit yang mengintai menjadi salah satu faktor penting untuk kita semua sadari.Â
Bagi anda wanita atau pun pria yangmasih merasa tidak percaya diri dengan penampilan anda, sebaiknya anda lebih cermat untuk melihat produk-produk perawatan kulit yang anda gunakan.Â
Jika anda menggunakan produk perawatan yang mengandung zat kimia sebaiknya anda hentikan,karna bagaimana pun zat-zat kimia yang terkandung dapat memberikan dampak negatif untuk penggunaan jangka panjang. Pahami kulit anda sendiri, berhentilah mengejar konsep cantik yang ada di masyarakat, berikan konsep cantik berdasarkan kulit sehatmu. Cintai dirimu mulai dari sekarang.
Daftar Pustaka
- Wibisono,Kunto.(2016, Mei 29). Mahasiswa Farmasi Ajak Masyarakat kenali merkuri kosmetik. Antara News.
- Kementerian Perindustrian.(2013). Indonesia Lahan Subur Industri Kosmetik.
- Damanik,dkk.2011. Persepsi Remaja Putri di Kota Ambon Tentang Risiko Terpapar Kosmetik Berbahaya dan Perilakunya dalam Memilih dan Menggunakan Kosmetik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H