Mohon tunggu...
Inovasi

"Petani" Profesi Masa Depan Masyarakat Kota

1 Oktober 2017   22:53 Diperbarui: 1 Oktober 2017   23:26 1907
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            Program internal yang dilakukan untuk meningkatkan pemahaman mengenai pertanian perkotaan ini dapat memberikan manfaat terhadap UAJY salah satunya adalah tanaman hidroponik dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan yang digunakan di kantin kampus UAJY, selain itu program yang dilakukan ini juga dapat menjadi praktek bagi mahasiswa fakultas teknobio UAJY. Program internal dilakukan untuk meningkatkan kredibilitas UAJY dimata masyarakat ketika akan melakukan penyuluhan pertanian perkotaan dengan sistem penanaman hidroponik. 

            Penyampaian pesan penyuluhan dapat menggunakan Teori ELM (Elaboration Likelihood Model). Teori ini menjelaskan bagaimana sumber, pesan, penerima, dan konteks, dapat mempengaruhi tindakan atau pandangan seseorang mengenai suatu hal (Chaiken dan Trope,1999:p.41). Teori ini menyajikan model untuk menjelaskan rute yang dapat dilakukan dalam menyampaikan pesan persuasi. Terdapat dua rute dalam teori ini yaitu rute sentral dan rute periferal. Rute sentral akan menghasilkan perilaku yang cenderung bertahan lama, sedangkan rute periferal akan menghasilkan perilaku yang sementara. Hal ini dikarenakan rute sentral menggunakan logika argumen untuk mempersuasi seseorang, sehingga fondasi pemikirannya akan lebih kuat dibandingkan dengan rute periferal yang mengandalkan faktor-faktor lain. Dalam melakukan penyuluhan rute sentral lebih cocok digunakan karena yang diharapkan dari penyuluhan adalah perubahan perilaku yang cenderung permanen.

            Pesan dalam penyuluhan yang akan dilakukan meliputi motivasi yang dapat mendorong masyarakat untuk tertarik dengan pertanian perkotaan , pesan yang disampaikan disesuaikan dengan kemampuan masyarakat memahami pertanian perkotaan, kualitas argumen dalam pesan untuk meyakinkan masyarakat juga harus diperhatikan, dan terakhir adalah melihat perubahan perilaku yang ditunjukkan oleh masyarakat (Chaiken dan Trope,1999:p.43). Teori ini diharapkan dapat membantu untuk merancang pesan yang efektif untuk mengubah perilaku masyarakat agar sadar dengan masalah berkurangnya lahan produktif dan melakukan tindakan yaitu menanam sayur-sayuran untuk kebutuhan konsumsi rumah tangga.

            Program ini tidak dapat dilakukan dalam waktu yang singkat, membutuhkan waktu yang lama dan dukungan dari pihak-pihak yang terkait untuk mensukseskan program ini. Program yang dilakukan ini dapat membantu menyadarkan pemerintah dan masyarakat Yogayakarta mengenai pentingnya lahan produtif bagi kehidupan kita kedepannya. Dengan memulai dari lingkup-lingkup kecil diharapkan dapat memberikan dampak yang besar dengan menghasilkan gerakan pertanian perkotaan di Kota-kota besar di Indonesia. Gagasan ini memberikan solusi praktis yang dapat digunakan masyarakat untuk berperan serta dalam melakukan perubahan demi menjaga lingkungan.

Daftar Pustaka

Aditya , Ivan. (2017, Maret 31). Perangkat Desa Caturtunggal Wajib Teken MoU.Krjogja. Diambil dari http://krjogja.com/web/news/read/28652/Perangkat_Desa_Caturtunggal_Wajib_Teken_MoU

Bayu, Dimas Jarot.(2015, Februari 5). Menuju Kota Taman,Bandung Perbanyak Taman.Nationalgeographic. Diambil dari http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/02/menuju-kota-taman-bandung-perbanyak-taman

Chaiken, Shelly dan Trope, Yaacov.1999. Dual-process theories in social psychology.The guilford Press:New York.

CPPS UGM.(2017, Juni 5). Tata Ruang: Lahan Pertanian di Sleman Terus Menyusut.CppsUGM. Diambil dari http://cpps.ugm.ac.id/tata-ruang-lahan-pertanian-di-sleman-terus-menyusut-kompas/

Depokkec.(2017). Desa Caturtunggal.Depokkec. Diambil dari http://depokkec.slemankab.go.id/desa/desa-caturtunggal

Hariyoko, Yusuf dan Puspitaningtyas, Anggraeni.(2017). Pengembangan Green Urban Development Kota Surabaya. Universitas 17 Agustus 1945: Surabaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun