Mengkokohkan Bela Negara Dan Menghadapi Tantangan Zaman
Bela negara adalah kewajiban setiap warga negara untuk melindungi dan mempertahankan kedaulatan, keutuhan wilayah, serta kepentingan nasional dari berbagai ancaman. Konsep ini tidak terbatas pada aktivitas militer, tetapi juga mencakup peran aktif warga negara dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Bela negara menjadi landasan penting bagi terciptanya stabilitas, keamanan, dan kemajuan bangsa.Â
Menurut Pasal 27 ayat (3) UUD 1945, "Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara." Hal ini menegaskan bahwa bela negara adalah kewajiban konstitusional yang harus dijalankan oleh seluruh rakyat Indonesia. Bela negara sangat penting karena berhubungan langsung dengan stabilitas, keamanan, dan keberlanjutan kehidupan berbangsa dan bernegara. Beberapa alasan mengapa bela negara menjadi kebutuhan utama adalah:Â
- Menjaga Kedaulatan Negara
- Meningkatkan Rasa NasionalismeÂ
- Menghadapi Ancaman Multidimensi Di era Modern
- Mendukung Kemajuan Bangsa
- Menjaga Persatuan dan KesatuanÂ
- Meningkatkan Kualitas Diri
Upaya untuk meningkatkan kesadaran bela negara pada generasi muda dapat dilakukan melalui Pendidikan formal dan nonformal yang menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Â Mengikuti Kegiatan ekstrakurikuler seperti Pramuka dan program pelatihan bela negara. Pelibatan aktif dalam kegiatan sosial yang mendukung persatuan dan pembangunan.Â
Salah satu bentuk implementasi bela negara adalah melalui pendidikan yang menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan cinta tanah air. Universitas Islam Sultan Agung, misalnya, menjadikan pendidikan bela negara sebagai bagian integral dari kurikulum untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya unggul dalam ilmu pengetahuan tetapi juga memiliki kepedulian terhadap bangsa. Literasi digital, yang merupakan elemen penting di era globalisasi, menjadi bagian dari bela negara dengan membekali masyarakat kemampuan memilah informasi yang benar, menghindari hoaks, dan melindungi kedaulatan informasi negara.Â
Bela negara juga berarti mendorong kolaborasi antara berbagai sektor untuk meningkatkan daya saing bangsa. Pemerintah bertugas menciptakan regulasi yang mendukung inovasi, sedangkan akademisi, seperti di Universitas Islam Sultan Agung, berperan dalam penelitian dan pengembangan IPTEK. Sektor industri mendukung implementasi teknologi tersebut ke dalam produk dan layanan yang bersaing di pasar global.Â
Bela negara mendorong persatuan bangsa dengan menanamkan rasa cinta tanah air dan toleransi antarwarga. Sebagai contoh, Universitas Islam Sultan Agung mempromosikan nilai-nilai Pancasila yang menjadi dasar dalam menjaga harmoni di tengah keberagaman masyarakat Indonesia. Persatuan yang kokoh membantu meredam konflik sosial yang dapat mengancam stabilitas nasional.Â
Program Bela Negara di Dunia Pendidikan  Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertahanan telah meluncurkan program Bela Negara yang menyasar generasi muda di berbagai tingkat pendidikan. Program ini bertujuan untuk menanamkan cinta tanah air, kesadaran hukum, dan tanggung jawab sosial. Universitas Islam Sultan Agung, misalnya, telah menerapkan program bela negara melalui seminar dan pelatihan yang mengajarkan pentingnya kontribusi mahasiswa dalam menjaga persatuan dan kemajuan bangsa.Â
Universitas Islam Sultan Agung, sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi terkemuka di Indonesia, memiliki tanggung jawab besar dalam menyiapkan generasi yang mampu memanfaatkan kemajuan IPTEK dan menghadapi tantangan globalisasi secara bijaksana. Melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat, universitas ini terus berupaya mencetak lulusan yang kompetitif dan berintegritas dalam membela negara pada zaman iniyang semakin maraknya.
Dalam konteks ini, peran institusi pendidikan seperti Universitas Islam Sultan Agung sangatlah penting. Dengan pendekatan holistik yang mengintegrasikan teknologi, moralitas, dan inovasi, universitas ini mencetak generasi yang siap menghadapi tantangan multidimensional di era Revolusi Industri 4.0. Hanya dengan kolaborasi antara pemerintah, industri, dan pendidikan, Indonesia dapat memanfaatkan era ini untuk menciptakan masa depan yang lebih baik.Â
Bela negara merupakan pilar utama dalam menghadapi TAHG yang semakin kompleks dan multidimensional di era globalisasi dan revolusi industri 4.0. Tantangan modern tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga non-fisik, seperti ancaman ideologi, perang informasi, dan serangan siber, sehingga membutuhkan pendekatan strategis yang terintegrasi.Â