Mohon tunggu...
Mutia Saka Andini
Mutia Saka Andini Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa

Mahasiswa Sarjana Akuntansi - NIM 43223010023 - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB - Dosen: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Penerapan Penyebab Kasus Korupsi di Indonesia Pendekatan Robert Klitgaard, dan Jack Bologna

21 November 2024   16:03 Diperbarui: 21 November 2024   16:03 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Contoh Kasus Korupsi di Indonesia:

  • Kasus Korupsi Proyek Infrastruktur: Salah satu contoh kasus yang sering terjadi adalah korupsi dalam proyek infrastruktur, seperti pembangunan jalan, jembatan, atau gedung pemerintah. Modus operandinya seringkali melibatkan mark up harga, pengadaan barang atau jasa yang tidak sesuai spesifikasi, atau bahkan fiktif.
  • Korupsi di Sektor Kesehatan: Korupsi di sektor kesehatan dapat terjadi dalam pengadaan obat-obatan, alat kesehatan, atau dana bantuan sosial. Misalnya, pengadaan obat dengan harga yang jauh di atas harga pasaran atau penyaluran bantuan sosial yang tidak tepat sasaran.
  • Korupsi di Sektor Pendidikan: Korupsi di sektor pendidikan dapat terjadi dalam pengadaan buku pelajaran, seragam sekolah, atau dana bantuan operasional sekolah. Modus operandinya seringkali melibatkan mark up harga atau pengadaan barang yang tidak sesuai dengan kebutuhan.
  • Korupsi di Sektor Keuangan: Korupsi di sektor keuangan seringkali melibatkan penyalahgunaan dana nasabah, manipulasi laporan keuangan, atau pemberian kredit yang tidak sesuai prosedur. Contohnya adalah kasus BLBI (Bantuan Likuiditas Bank Indonesia) yang merugikan negara triliunan rupiah.
  • Korupsi di Sektor Sumber Daya Alam: Korupsi di sektor sumber daya alam seringkali melibatkan penyalahgunaan izin pemanfaatan sumber daya alam, seperti pertambangan atau perkebunan. Modus operandinya bisa berupa suap, pungutan liar, atau pembagian hasil yang tidak adil.

Dampak Korupsi:

Korupsi memiliki dampak yang sangat buruk bagi masyarakat dan negara, antara lain:

  • Kerugian Negara: Korupsi menyebabkan kerugian negara yang sangat besar, yang seharusnya dapat digunakan untuk pembangunan dan kesejahteraan rakyat.
  • Pelayanan Publik yang Buruk: Korupsi menyebabkan pelayanan publik menjadi tidak efektif dan efisien, sehingga masyarakat dirugikan.
  • Ketidakpercayaan Masyarakat: Korupsi dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan lembaga negara lainnya.
  • Pertumbuhan Ekonomi yang Lambat: Korupsi menghambat pertumbuhan ekonomi karena menciptakan ketidakpastian dan mengurangi investasi.

Upaya Pencegahan Korupsi:

Untuk mencegah terjadinya korupsi, diperlukan upaya dari berbagai pihak, antara lain:

  • Penguatan Lembaga Penegak Hukum: Memperkuat KPK dan lembaga penegak hukum lainnya agar lebih efektif dalam memberantas korupsi.
  • Transparansi dan Akuntabilitas: Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan negara.
  • Partisipasi Masyarakat: Mendorong partisipasi masyarakat dalam pengawasan penyelenggaraan pemerintahan.
  • Pendidikan Antikorupsi: Melaksanakan pendidikan antikorupsi sejak dini.
  • Penguatan Sistem Hukum: Memperbaiki sistem hukum agar lebih efektif dalam menindak pelaku korupsi.

 

Daftar Pustaka

Nurannisa, Ayu dan Heni. 2023.  Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi di Indonesia : Masalah dan Solusinya. journal.pubmedia.id. Desember 2023, dari https://www.researchgate.net/publication/376769580_Pemberantasan_Tindak_Pidana_Korupsi_di_Indonesia_Masalah_dan_Solusinya

klikhukum.id. 21 Oktober 2022. 5 TEORI UNTUK MEMAHAMI ALASAN TERJADINYA KORUPSI. Diakses pada 20 November 2024 dari, https://klikhukum.id/5-teori-untuk-memahami-alasan-terjadinya-korupsi/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun