Mohon tunggu...
Mutia Saka Andini
Mutia Saka Andini Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa

Mahasiswa Sarjana Akuntansi - NIM 43223010023 - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB - Dosen: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ratu Adil Ranggawarsita

31 Oktober 2024   23:07 Diperbarui: 1 November 2024   05:28 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernahkah Anda mendengar tentang sosok yang diyakini akan membawa perubahan besar dan keadilan bagi seluruh rakyat? Dalam mitologi Jawa, sosok itu dikenal sebagai Ratu Adil. Ingin tahu selengkapnya? yuk simak lebih lanjut

Ranggawarsita adalah seorang pujangga Jawa yang hidup pada abad ke-19. Ia dikenal dengan karya-karyanya yang sarat akan nilai-nilai filosofi dan ramalan tentang masa depan. Konsep Tiga Era Ranggawarsita merujuk pada pembagian zaman menjadi tiga periode, yaitu:

  1. Era Kalasuba: Era ini digambarkan sebagai masa kemakmuran, kesejahteraan, dan dianggap sebagai zaman keemasan. Masyarakat hidup rukun dan damai. Istilah "Ratu Adil" sering dikaitkan dengan era ini, menggambarkan sosok pemimpin yang adil dan bijaksana.
  2. Era Kalatidha: Era ini merupakan transisi dari masa kemakmuran menuju masa kehancuran. Masyarakat mulai mengalami kemerosotan moral, muncul egoisme, dan ketidakpedulian terhadap sesama. Korupsi mulai merambah dan merusak tatanan sosial.
  3. Era Kalabendhu: Era ini merupakan masa kehancuran total. Korupsi merajalela, masyarakat hidup dalam kemelaratan, dan nilai-nilai moral semakin luntur. Era ini sering diibaratkan sebagai "zaman edan" atau zaman gila.

Kaitan dengan Korupsi di Indonesia

Diagram ini mencoba menghubungkan konsep Tiga Era Ranggawarsita dengan fenomena korupsi di Indonesia. Intinya, korupsi dianggap sebagai salah satu faktor utama yang menyebabkan peralihan dari era kemakmuran menuju era kehancuran.

  • Era Kalasuba: Indonesia pernah mengalami masa keemasan, namun kemudian mengalami kemerosotan akibat praktik korupsi yang semakin meluas.
  • Era Kalatidha: Korupsi semakin merajalela, menyebabkan ketidakadilan, dan memperlebar kesenjangan sosial.
  • Era Kalabendhu: Jika tidak segera diatasi, korupsi dapat membawa Indonesia menuju kehancuran total.

ppt prof Appolo
ppt prof Appolo

Diagram ini mencoba menyajikan sebuah pandangan yang holistik tentang kehidupan manusia. Ia menggabungkan konsep-konsep dari berbagai tradisi filsafat untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang diri kita.

Beberapa interpretasi yang mungkin dapat diambil dari diagram ini:

  • Evaluasi diri: Diagram ini mengajak kita untuk melakukan evaluasi diri dengan melihat ke masa lalu, memahami kondisi saat ini, dan merencanakan masa depan. Kita perlu mengkaji apakah tindakan kita di masa lalu telah sesuai dengan nilai-nilai kekuatan, keberanian, dan kebijaksanaan.
  • Keterkaitan masa lalu, sekarang, dan masa depan: Tindakan kita di masa lalu akan membentuk masa kini kita, dan tindakan kita saat ini akan menentukan masa depan kita. Konsep sebab akibat ini mendorong kita untuk bertanggung jawab atas tindakan kita.
  • Pentingnya kebijaksanaan: Kebijaksanaan diperlukan untuk memahami hubungan antara masa lalu, sekarang, dan masa depan. Dengan kebijaksanaan, kita dapat mengambil keputusan yang tepat untuk masa depan.
  • Pengaruh filsafat Timur dan Barat: Diagram ini menunjukkan adanya perpaduan antara filsafat Timur (Ranggawarsita) dan filsafat Barat (Heidegger). Hal ini menunjukkan bahwa kedua tradisi filsafat ini dapat saling melengkapi dalam memberikan pemahaman tentang kehidupan manusia.

ppt prof apollo
ppt prof apollo

Diagram ini mengajak kita untuk melakukan evaluasi diri dengan cara:

  1. Melihat ke masa lalu: Mencermati tindakan dan keputusan kita di masa lalu, apakah sesuai dengan nilai-nilai Tri Wikrama.
  2. Memahami masa kini: Menganalisis situasi saat ini dan bagaimana kita merespons tantangan yang ada.
  3. Merencanakan masa depan: Membuat keputusan yang bijaksana berdasarkan pemahaman masa lalu dan sekarang, dengan mempertimbangkan hukum karma.

Kaitan dengan Serat Kalatidha:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun