Mohon tunggu...
Mutiara Zulfa Lathifah
Mutiara Zulfa Lathifah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Program Studi Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Dakwah: Konsep, Metode, dan Faktor Keberhasilan

17 Juni 2024   16:35 Diperbarui: 17 Juni 2024   16:45 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Syamsul Yakin dan Mutiara Zulfa Lathifah
Dosen Retorika dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Ruang lingkup merupakan cakupan materi yang dibahas atau diteliti, seperti fokus, lokus, dan lainnya. Ruang lingkup dakwah mencakup definisi, bentuk-bentuk dakwah, unsur-unsur seperti dai, mad'u, maddah (materi dakwah), dan media dakwah. Selain itu, juga mencakup sasaran dakwah, faktor keberhasilan, serta hubungan dakwah dengan ilmu lain yang terkait.


Secara bahasa, dakwah berasal dari bahasa Arab yang berarti memanggil dan menyeru. Ini mengindikasikan bahwa dakwah melibatkan manusia, baik yang berdakwah (da'i) maupun yang didakwahi (mad'u). Implementasinya, dakwah adalah usaha besar manusia.

Secara ontologis, dakwah merupakan bentuk komunikasi khas di mana mubaligh menyampaikan pesan yang bersumber dari al-Qur'an dan al-Sunah, bertujuan agar mad'u dapat melakukan amal saleh sesuai dengan pesan tersebut. Secara epistemologis, dasar dakwah dapat ditemukan dalam al-Qur'an dan Hadits. Metode bayani menjelaskan persoalan dakwah dari ayat-ayat al-Qur'an yang diperjelas oleh ayat atau hadits lainnya.

Secara aksiologis, dakwah memiliki banyak manfaat. Manfaat tersebut terbagi menjadi tiga: manfaat bagi da'i, berupa gugurnya kewajiban berdakwah dan mendapatkan kebaikan di dunia dan akhirat; manfaat bagi mad'u, yang dapat memperbaiki kehidupan mereka; dan manfaat bagi masyarakat, yang dapat mencapai keharmonisan sosial.

Dakwah memiliki tiga bentuk utama. Pertama, dakwah bil lisan yang bersifat verbal, menyampaikan ajaran Islam seperti akidah, ibadah, dan akhlak. Kedua, dakwah bilhal, yang menekankan aksi nyata di bidang sosial, pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Ketiga, dakwah bilqalam, yang dilakukan melalui tulisan atau literasi dakwah.

Unsur-unsur dakwah terdiri dari enam komponen yang saling terkait. Pertama adalah dai, yang harus cerdas secara intelektual dan spiritual serta menjadi teladan bagi mad'u. Kedua, mad'u sebagai objek atau mitra dakwah, berasal dari berbagai lapisan sosial. Ketiga, materi dakwah atau maddah, yang mencakup akidah, syariah, dan akhlak, bersumber dari al-Qur'an dan Hadits. Keempat, media dakwah yang terus berkembang, dari media tradisional hingga media baru. Kelima, metode dakwah yang tepat, seperti bilhikmah, ceramah, dan diskusi. Keenam, efek dakwah yang mencerminkan hasil dari dakwah yang telah dilakukan.

Ruang lingkup dakwah juga mencakup pendekatan, strategi, metode, dan teknik dakwah. Pendekatan dakwah dapat berupa sosial, budaya, dan agama. Strategi dakwah terkait perencanaan yang mencakup aspek personal, rasional, dan spiritual. Metode dakwah adalah cara yang dipilih untuk menyampaikan dakwah, seperti an-Nahl 125 yang menekankan bilhikmah dan mauidzatul hasanah. Teknik dakwah adalah praktik penerapan metode dakwah secara menyeluruh.

Sasaran dakwah adalah umat manusia, dengan Nabi Adam sebagai muslim pertama dan nabi-nabi lainnya yang membawa agama Islam. Hadits menyatakan bahwa para nabi adalah seperti saudara seayah dengan agama yang sama, namun syariat yang berbeda.

Keberhasilan dakwah dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk pemanfaatan teknologi dan pemilihan pendekatan, strategi, serta metode dakwah yang tepat. Dalam konteks praksis, pengembangan bahasa retorika dakwah sangat penting, yang mencakup penggunaan bahasa baku, berbasis data, dan riset.

Ruang lingkup dakwah juga melibatkan hubungan dengan ilmu-ilmu lain yang serumpun, seperti sosiologi, antropologi, psikologi, politik, dan retorika. Hubungan ini memperkaya dan memperluas cakupan dakwah dalam berbagai aspek kehidupan manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun