2)Bhineka Global: Pelajar yang menghargai keragaman budaya, memahami identitas diri, serta memiliki kemampuan berinteraksi dan berkolaborasi di tingkat global.
3)Gotong Royong: Pelajar yang memiliki sikap kolaboratif, suka bekerja sama, dan mampu bekerja dalam tim untuk mencapai tujuan bersama.
4)Mandiri: Pelajar yang memiliki kemandirian dalam belajar dan kehidupan sehari-hari, serta mampu mengambil keputusan yang tepat.
5)Bernalar Kritis: Pelajar yang memiliki kemampuan berpikir kritis, analitis, dan mampu menyelesaikan masalah secara efektif.
6)Kreatif: Pelajar yang mampu menciptakan ide-ide baru, inovatif, dan mampu berpikir di luar kebiasaan.
4.Implementasi Profil Pelajar Pancasila
Untuk mencapai Profil Pelajar Pancasila, pemerintah dan sekolah-sekolah menerapkan berbagai program dan strategi, di antaranya:
a.Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila: Program ini mencakup berbagai proyek dan kegiatan yang bertujuan untuk memperkuat karakter dan kompetensi siswa sesuai dengan profil yang diinginkan. Misalnya, proyek literasi, proyek lingkungan, dan proyek kewirausahaan.
b.Integrasi dalam Pembelajaran: Nilai-nilai Pancasila diintegrasikan dalam setiap mata pelajaran dan kegiatan belajar mengajar. Guru-guru dilatih untuk dapat mengajarkan dan menanamkan nilai-nilai tersebut melalui metode pembelajaran yang inovatif dan menarik.
c.Kampanye dan Sosialisasi: Pemerintah dan sekolah sering mengadakan kampanye dan sosialisasi tentang pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Ini dilakukan melalui seminar, workshop, dan media sosial.
d.Kerjasama dengan Komunitas: Sekolah bekerjasama dengan komunitas dan organisasi masyarakat untuk melaksanakan program-program yang mendukung penguatan nilai-nilai Pancasila, seperti kegiatan sosial, lingkungan, dan kebudayaan.
5.Tantangan dan Solusi
Implementasi nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan tentu menghadapi berbagai tantangan, antara lain: