Mohon tunggu...
Mutiara Zahira
Mutiara Zahira Mohon Tunggu... Mahasiswa - writing and sharing.

Mahasiswa tingkat dua yang memiliki minat menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Microgreens Si Sayur Mini, Cara Baru Penuhi Nutrisi

3 Juli 2021   16:07 Diperbarui: 3 Juli 2021   16:43 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemudian studi lainnya pada 2017, menunjukkan bahwa microgreens adalah sumber mineral yang sangat baik. Kandungan polifenol dan glukosinolat yang dapat mencegah kanker dan penyakit kronis ditemui pada microgreens kubis merah dengan konsentrasi lebih tinggi dibanding kubis merah yang sudah matang, hal ini berdasarkan penelitian pada tahun 2016. Singkatnya, microgreens tampaknya memiliki jumlah nutrisi yang lebih besar dibanding rekan-rekannya yang sudah dewasa.

Apakah Anda mulai tertarik dengan microgreens sekarang? Mencoba menanam microgreens tidak ada salahnya karena seperti yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa menanam microgreens tidak sesulit bercocok tanam konvensional. 

Siapkan saja benih tanaman khusus microgreens atau benih yang belum didesinfeksi dengan pestisida, baki atau wadah plastik bekas, tanah atau Anda dapat juga menggunakan handuk bekas sebagai media tanamnya. Basahkan handuk lalu simpan di wadah yang telah disiapkan. Kemudian taburkan benih. 

Setelah itu semprot dengan air agar lembab lalu tutup wadah dengan kain agar kelembabannya tidak menguap. Tetap jaga kelembabannya dengan menyemprotkan air 3-4 kali sehari. Setelah bertunas, Anda bisa meletakkan wadah di tempat yang terjangkau cahaya. Setelah beberapa hari, Anda bisa langsung memanen dan menyantapnya sebagai sayur tambahan di salad ataupun taburan di makanan Anda.

Meskipun microgreens ini merupakan sayuran mini dan masih belum umum di kalangan masyarakat, ternyata ada nutrisi yang besar di dalamnya sehingga dapat menjadi pilihan lain sayuran yang akan dikonsumsi sehari-hari. Microgreens menjadi cara baru dan mudah untuk dapatkan nutrisi yang menyehatkan tubuh!


Referensi:

Choe, U., Yu, L. L., & Wang, T. T. (2018). The Science Behind Microgreens as an Exciting New Food for the 21st Century. Journal of agricultural and food chemistry, 66(44), 11519-11530.

Huang, H., Jiang, X., Xiao, Z., Yu, L., Pham, Q., Sun, J., ... & Wang, T. T. (2016). Red Cabbage Microgreens Lower Circulating Low Density Lipoprotein (LDL), Liver Cholesterol, and Inflammatory Cytokines in Mice Fed a High-Fat Diet. Journal of agricultural and food chemistry, 64(48), 9161-9171.

Kementerian Kesehatan. (2017). Hari Gizi Nasional 2017: Ayo Makan Buah dan Sayur Setiap Hari. Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI.

Weber, C. F. (2017). Broccoli Microgreens: A Mineral-Rich Crop That Can Diversify Food Systems. Front. Nutr. 4(7).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun