Mohon tunggu...
Mutiara Yasmin
Mutiara Yasmin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Dunia Dating Digital dalam Perspektif Filsafat Eksistensialisme

4 Mei 2024   21:26 Diperbarui: 4 Mei 2024   21:44 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terakhir, isu pencarian tujuan dan makna hidup juga muncul. Bagi sebagian orang, mencari pasangan hidup bukan hanya soal praktis, tetapi juga mencari arti dan tujuan yang lebih besar dalam kehidupan. Dalam hal ini, konsep tentang Tuhan dapat memainkan peran dalam membimbing individu dalam mencari koneksi dan hubungan yang bermakna. Dalam pandangan eksistensialisme, hubungan antara Tuhan dan manusia seringkali dilihat dalam konteks kebebasan, tanggung jawab, dan pencarian makna hidup. 

Eksistensialis meyakini bahwa manusia terbebas untuk membuat pilihan dan menentukan makna hidup mereka sendiri, tanpa mengandalkan otoritas atau panduan eksternal, termasuk konsep Tuhan. Bagi beberapa eksistensialis, keberadaan Tuhan mungkin menjadi pertanyaan yang kompleks atau bahkan tidak relevan dalam pencarian makna hidup manusia. Sebagai gantinya, fokus diletakkan pada tanggung jawab individu untuk menciptakan makna dalam kehidupan mereka sendiri melalui tindakan dan pengambilan keputusan yang autentik. 

Dating digital merupakan fenomena yang mencerminkan perubahan mendasar dalam interaksi manusia dan mencari hubungan dalam era digital. Dampak kompleks dari kencan digital terhadap identitas individu, persepsi tentang kebebasan, dan pencarian makna hidup, serta menekankan pentingnya memahami tantangan dan risiko yang terkait dengan fenomena ini. Meskipun terdapat aspek positif dalam kencan digital, seperti pemahaman identitas yang lebih baik dan kesempatan bertemu orang baru, terdapat juga masalah seperti ketidakotentikan dan risiko kejahatan yang perlu diperhatikan. 

Selain itu, konsep eksistensialisme tentang kebebasan, tanggung jawab, dan pencarian makna hidup dengan interaksi online dalam kencan digital, menyoroti relevansi konsep Tuhan dalam konteks pencarian hubungan dan makna hidup. Dengan demikian, kencan digital dalam perspektif filsafat eksistensialisme memungkinkan kita untuk lebih memahami implikasi dan dinamika kompleks dari tren ini terhadap individu dan masyarakat secara lebih luas.

Bibliografi

Philosophy 101 oleh Paul Kleinman, diakses menggunakan Apple Books

The Philosophy Book (DK)

Kierkegaard dan Pergulatan Menjadi Diri Sendiri (Thomas Hidya Tjaya)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun