Pengembangannya yang masih sederhana membuat kalah jauh dengan daerah lain. Dan program yang telah dijadwalkan malah tidak ditindaklanjuti
3.Keterbatasan anggaran
Terbatasnya anggaran untuk sarana prasarana disebabkan oleh Kantor Pariwisata yang belum menjadi Dinas Pariwisata, sehingga anggarannya masih menyesuaikan dengan anggaran daerah yang membuat pengembangan pariwisata daerah pesisir tersendat.
4.Pengelola kurang profesional
Manajemen merupakan hal penting dalam semua kegiatan usaha, mulai dari manajemen promosi, perencanaan, pemasaran dan pengembangan. Kurangnya profesionalitas disebabkan oleh kurangnya kuantitas dan kualitas tenaga kerjanya akhirnya kurang penguasaan atas permasalahan-permasalahannya.
Sistem pengelolaannya masih belum jelas dan SDM nya masih sangat kolot dalam pengelolaannya.
5.Kondisi Pantai Puger
Kondisinya pun juga agak kurang baik, mulai dari kawasan pantai dan juga di lahan parkirnya. Sampah di Kawasan pantainya sendiri selain berasal dari sampah murni laut, namun juga berasal dari sampah yang dibuang masyarakat ke sungai dan laut. Hal ini juga meyebabkan kurang higienisnya toilet, dan lahan parkirnya juga kurang memadai.
Proses pengambilan keputusan strategis selalu dikaitkan dengan perkembangan, misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Perencana strategis perlu menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman perusahaan di lingkungan saat ini. Analisis SWOT adalah alat yang berguna ketika mengembangkan strategi pariwisata untuk Pantai Puger. Ini dapat membantu mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.
Untuk kelebihan (strength) nya adalah:
a.Bukit eksotis di pertemuan sungai-laut