Mohon tunggu...
Mutiara Utami
Mutiara Utami Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pandangan Mahasiswa dalam Lembaga

25 Maret 2021   06:10 Diperbarui: 25 Maret 2021   06:13 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tambahan kata "maha" sebelum kata Siswa memberikan identitas yang berbeda. Mahasiswa, bukan lagi seorang siswa biasa yang menuntut ilmu di jenjang pendidikan bawah seperti SD,SMP,SMA. Identitas sebagai seorang Mahasiswa tidak didapatkan dengan mudah, namun didapatkan dengan perjuangan, dan kesabaran dalam menempuh suatu ujian untuk bisa menjadi mahasiswa baru.Mahasiswa juga sering disebut sebagai 'agent of change', calon pemimpin di masa depan.

Mahasiswa sebagai agent of change dan social control. Agent of change yaitu suatu tindakan yang membawa suatu keadaan dari kondisi yang kurang baik ke kondisi yang lebih baik, dan yang sudah baik menjadi lebih baik lagi. "Selalu dari pemikiran mahasiswa harus ada pemikiran hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, hari besok harus lebih baik dari hari ini. Pemikiran-pemikiran yang individualisme dari mahasiswa seharusnya dibuang dan beralih pada pemikiran sosial dengan mewujudkan kehidupan bernegara dan bernegara",

Mahasiswa berkarakter merupakan mahasiswa yang memahami tugas dan fungsinya sebagai mahasiswa. Mahasiswa tersebut ditandai dengan upaya yang sungguh-sungguh dalam dirinya untuk senatiasa meningkatkan wawasan, pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikapnya dengan berbagai aktifitas yang dijalani baik melalui kegiatan perkuliahan, aktif dalam berorganisasi ekstra atau intra kampus untuk mengembangkan potensi dirinya melalui pengelolaan waktu yang adil yaitu pandai menempatkan sesuai dengan kebutuhan dengan memperhatikan, situasi, kondisi, toleransi, pantauan dan jangkauan yang ada pada dirinya dan lingkungannya. Mahasiswa berkrakter ini lebih dewasa dalam menyikapi persoalan yang datang menghampirinya.

Dalam Berorganisasi dapat membawa kita ke dalam perkembangan diri mahasiswa dalam memperluas wawasan dan kemampuan dalam bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, terutama pada lingkungan kampus. Bersosialisasi dilingkungan kampus memang sudah menjadi kewajiban bagi setiap mahasiswa karena bersosialisasi merupakan proses dimana mahasiswa belajar dan beradaptasi terhadap lingkungan kampus. Sosialisasi dalam masa perkuliahan juga sangat penting karena dalam sosialisasi kita dapat mengembangkan beberapa kemampuan yang dimiliki, sosialisasi juga merupakan hal yang dapat membantu kita dalam mengenal banyak orang.

Organisasi juga merupakan alat untuk membangun kekuatan dalam mencapai suatu tujuan, sarana untuk membangun kebersamaan dan mencapai cita-cita luhur suatu pengabdian kepada sesama manusia, memberikan jalan untuk menapaki berbagai pengalaman yang berarti menuju kedewasaan. menjadi wahana yang luas untuk melatih kemampuan diri, keterampilan, dan sikap yang bijaksana dalam menghadapi berbagai persoalan serta organisasi merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari proses dinamika dunia kampus.

Manfaat yang dapat dipetik dari berorganisasi, yang memiliki dampak terhadap perkembangan kecerdasan emosional seorang mahasiwa seperti Media bersosialisasi, dengan berorganisasi masing-masing dilatih bagaimana membentuk kehidupan sosial yang baik untuk semua pihak. Melatih softskill, yang dimaksud disini tidak hanya dapat menyampaikan ide-ide secara verbal di depan banyak orang. Tapi juga bagaimana dapat melakukan negosiasi dengan baik, bagimana menjadi motivator yang baik bagi orang lain, dan bagaimana meyakinkan orang lain untuk mendukung ide kita. 

Latihan softskill ini jarang sekali kita dapatkan dari pendidikan formal. Kalaupun ada sifatnya sangat terbatas dan hanya teori, tapi dengan beraktifitas di organisasi softskill ini lansung dilatih dan dalam bentuk praktek. Melatih kemampuan untuk mendengar dan menghargai orang lain; dengan menjadi pendengar yang baik dan dapat menghargai orang lain inilah menjadi penentu keberasilan seseorang sebagai seorang pemimpin, baik pemimpin di tingkat keluarga, pemimpin sebuah perusahaan/ instansi, mupun pemimpin di tingkat yang lebih tinggi. 

Menjadi seorang pendengar yang baik, kita dapat menangkap apa yang menjadi keinginan orang lain atau anggota dari sebuah organisasi yang dipimpin. Juga dengan kemampuan mendengar yang baik, kita dapat memahami maksud/ ide dari orang lain yang bisa saja sangat dibutuhkan demi kemajuan diri kita sendiri maupun organisasi yang kita pimpin. Belajar menghargai orang dengan berbagai tipe; sudah pasti bahwa manusia yang satu berbeda secara pola pikir dengan manusia yang lain. Bagaimana bisa menghadapi tipe-tipe orang yang berbeda dan bagaimana bisa merangkul orang-orang yang berbeda tipe ini agar mau mendukung ide dan tujuan kita, merupakan hal yang bisa di dapat hanya melalui berorganisasi.

Nama : Mutiara cahya utami

NIM :N011201049

GB :16

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun