- Lingkungan: Pemanfaatan sumber daya alam dan pengelolaan lingkungan hidup yang menjamin keberlanjutannya.
Pembangunan berkelanjutan merupakan paradigma baru yang menggantikan konsep pembangunan konvensional yang cenderung berorientasi pada pertumbuhan ekonomi semata tanpa memperhatikan dampak sosial dan lingkungan.
Pentingnya Pembangunan Berkelanjutan bagi Indonesia, mengingat:
1. Indonesia adalah negara berkembang dengan jumlah penduduk yang besar dan beragam sumber daya alam, namun juga menghadapi tantangan kemiskinan, kesenjangan, dan kerusakan lingkungan.
2. Sebagai negara kepulauan tropis, Indonesia rentan terhadap dampak perubahan iklim global, sehingga membutuhkan pembangunan yang responsif dan adaptif terhadap isu lingkungan.
3. Pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) yang telah diadopsi Indonesia membutuhkan integrasi dimensi ekonomi, sosial, dan lingkungan dalam setiap program pembangunan.
4. Pembangunan berkelanjutan dapat mendorong inovasi, efisiensi pemanfaatan sumber daya, serta peningkatan daya saing Indonesia dalam ekonomi global yang semakin memperhatikan isu keberlanjutan.
Dengan demikian, pembangunan berkelanjutan menjadi kerangka penting bagi Indonesia untuk mewujudkan pembangunan yang adil, inklusif, dan ramah lingkungan demi kesejahteraan generasi saat ini dan masa depan.
Sumber daya manusia (SDM) adalah potensi yang dimiliki oleh individu untuk mewujudkan sesuatu sebagai makhluk sosial. Sumber daya manusia (SDM) memiliki kemampuan daya pikir dan fisik, dipengaruhi oleh keturunan dan lingkungan, serta termotivasi untuk memenuhi kepuasannya. Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas memegang peran sentral bagi pembangunan berkelanjutan suatu negara. Negara-negara maju saat ini didukung oleh SDM yang handal dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Indonesia memiliki jumlah penduduk yang besar, yang seharusnya menjadi keunggulan kompetitif, namun kenyataanya, Indonesia sedang menghadapi tantangan besar terkait kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang belum optimal, peningkatan kualitas SDM masih menjadi fokus utama pemerintah. Berbagai upaya strategis terus dilakukan untuk mengembangkan kualitas SDM guna mendukung pembangunan berkelanjutan.
Berdasarkan data BPS 2021, tingkat partisipasi pendidikan masih rendah. Hanya 27,6% siswa SMA yang melanjutkan ke perguruan tinggi. Hal ini berimplikasi pada minimnya SDM terampil. Padahal, pendidikan tinggi diperlukan untuk menghasilkan SDM yang berkinerja tinggi dan mampu bersaing di level global. Rendahnya kualitas SDM berdampak pada rendahnya produktivitas dan daya saing ekonomi. Survei OECD 2020 menempatkan Indonesia di urutan terbawah untuk indeks keterampilan SDM.
Rendahnya kualitas pendidikan berdampak pada rendahnya produktivitas kerja. Data BPS-AKI menyebutkan pengangguran dengan tingkat pendidikan diploma atau strata mencapai 8,58% dari total angkatan kerja. Hal ini mengindikasikan kesenjangan antara kompetensi lulusan dengan tuntutan pasar kerja. Di sisi lain, minimnya SDM berkualitas menjadi hambatan bagi daya saing di kancah global.