"Sendiri?"
"Ya."
"Sekarang aku akan menjadi teman makan siangmu. Aku juga ingin makan di sini lagi. Sepi, tidak banyak orang."
Teman. Gumamku.
"Na, ikut yuk. Kita mau makan di restoran Jepang. Baru launching juga."
"Thanks, Si. Hari ini bawa bekal." Aku mengeluarkan bekalku dan mulai berjalan ke sebuah tempat yang sepi untuk makan siang. Aku sudah melihat dia duduk di sana, tapi bekal makannya masih tertutup.
"Apa kau menungguku?"
"Tidak tahu, aku hanya baru saja selesai melamun saja saat kau datang."
"Ya sudah ayo makan."
Kami menikmati bekal makan siang. Serangkaian cerita terangkai tanpa canggung lagi. Apakah ini yang dinamakan mempunyai teman?