Apakah kamu pernah membayangkan bagaimana rasanya terjebak di sebuah freezer raksasa dengan suhu -17 celcius? Dan tidak mengenakan pakaian hangat? Hal ini dialami oleh gadis bernama Mili, yang bekerja paruh waktu di restoran Doon's Kitchen di sebuah Mall, India. Film garapan sutrada Mathukutty Xavier ini, juga merupakan remake dari film Malayalam-berjudul Helen (2019).
Sinopsis
Menceritakan gadis ramah dan pekerja keras, Mili Naudiyal (Janhvi Kapoor). Di mana Mili juga seorang perawat. Untuk mendapatkan masa depan yang lebih baik, ia pun belajar dan bekerja keras-agar mendapatkan pekerjaan yang lebih baik ke luar negeri. Mili hanya tinggal berdua dengan sang ayah, Niranjan Naudiyal (Manoj Pahwa). Keduanya, memiliki kedekatan yang sangat hangat. Tetapi, kerap kali Mili merasa jengkel dengan sang ayah, karena sering merokok dan minum alkohol bersama pamannya.
Di tengah kesibukkannya belajar dan bekerja paruh waktu, kehadiran sosok Sameer Kumar (Sunny Kaushal) mampu membuat hari-hari Mili berwarna. Meski pun, kisah cinta mereka tidak berjalan mulus. Sebab, Mili sudah kehilangan kepercayaan sang ayah ketika mendapati mereka berdua tertangkap polisi.
Sampai suatu malam, ayah Mili menunggu putri semata wayangnya yang belum pulang bekerja hingga larut malam. Saat itu, hubungan keduanya masih belum membaik. Ayahnya mulai panik dan mulai menelpon kerabatnya satu per satu. Teman-teman di kantor Mili menjawab, bahwa Mili sudah pulang dari tadi-terdeteksi dari punch outnya, Mili sudah melakukan absen pulang. Di temani si paman, ayah Mili melapor ke kantor polisi.
Di kantor polisi, polisi yang berjaga justru mencurigai bahwa Mili pergi bersama kekasihnya, Sameer. Semua orang akhirnya beranggapan hal yang sama. Spekulasi ini semakin kuat, karena handphone Mili sulit sekali untuk dihubungi. Namun, siapa sangka bahwa ternyata Mili sedang bertahan hidup di dalam freezer raksasa.
Alur Cerita yang Rapi
Ketika menonton film Mili, awalnya kita akan tertawa karena ada bumbu komedi dari interaksi Mili dengan sang ayah. Lalu, kita akan disuguhkan dengan drama romansa yang menambah ciamik film ini. Namun, kebahagiaan itu seakan terenggut saat Mili terjebak di ruang freezer raksasa.
Saat pencarian, penonton akan dibuat jengkel, bingung, tegang, sekaligus terharu. Bagi kamu yang sangat melankolis terhadap film keluarga-film ini tidak bisa dibiarkan. Ayah Mili dengan ketulusannya berjuang hingga titik akhir agar bisa menemukan putri kesayangannya. Begitu pun dengan kekasih Mili yang juga terlibat dalam tim pencarian.
Drama yang disajikan benar-benar menguras emosi. Terlebih ketika mendapati oknum polisi yang tidak bertanggung jawab, hingga memperlambat proses pencarian. Pada transisi lain, kita akan dibuat tegang menyaksikan Mili dengan berbagai upaya bertahan hidup di freezer raksasa yang semakin malam semakin dingin suhunya.
Rangkaian alur ini dikemas sangat rapi, setiap adegannya menyusun potongan-potongan klue sehingga tidak terdapat plot-hole. Setiap tokohnya juga berkesinambungan dengan karakter yang dibuat kuat masing-masing. Selain itu, proses evakuasi Mili dibuat tidak tertebak, apakah Mili masih bertahan di dalam sana? Namun, semua rasa penarasan penonton akan terbayar pada setiap dialog-dialognya.
Kebaikan Kecil Bisa Menyelamatkan Hal Besar
Sepanjang film ini, saya menemukan 'aha momen' yang benar-benar heartwarming. Ketika semua tim pencari mulai hilang harapan. Ayah Mili juga mulai berangsur pasrah berdiri di depan mall yang sudah tutup sedari tadi. Seorang satpam yang berjaga berjalan menghampirinya-menanyakan, apakah anaknya bekerja di mall ini dan meminta sang ayah untuk menunjukkan fotonya.
Dengan mengejutkan satpam itu mengatakan bahwa Mili belum terlihat keluar dari mall ini. Komandan polisi dan orang-orang yang membantu mencari Mili segera menghubungi sang manager restoran untuk membukakan pintu. Suasana semakin menegangkan, di dalam sana Mili nyaris terkena hypothermia dan sudah kehabisan tenaga untuk bertahan.
Beruntungnya, orang-orang segera menemukan Mili yang terkapar di freezer raksasa. Ayahnya segera membawanya ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. Ternyata, satpam itu meyakini Mili belum keluar dari gedung-karena, ia mengenali wajah Mili yang selalu menyapanya setiap berangkat dan pulang kerja.
Kebiasaan Mili menyapa tersebut, rupanya sangat berarti bagi bapak satpam. Sebab, di antara puluhan orang yang keluar masuk ke mall setiap hari-Mili lah yang menghargai keberadaan bapak satpam dan selalu menyapanya dengan ramah.
So, dari film ini mengajarkan kebaikan sekecil apapun-meski hanya tersenyum akan menebar pada kebaikan-kebaikan yang lain hingga bisa menyelamatkan diri sendiri serta orang lain. Film ini rekomend sekali untuk menemani akhir pekanmu dan bisa ditonton melalui platform Netflix.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H