3. Â Â Elaborasi pikiran (elaboration)
Kemampuan untuk memproses gagasan atau memberikan inovasi dari gagasan guna menjadi lebih menarik.
4. Â Â Keaslian berpikir (originality)
Kemampuan seorang individu dalam mencetuskan sebuah gagasan asli.
Tata Cara Mengembangkan Kreativitas Pada Anak
Kreativitas ini sangat mempengaruhi anak pada usia dini, karena dapat mengembangkan kecerdasan dan kemampuan dari anak untuk mengekspresikan suatu yang baru. Ketika potensi didukung dengan bimbingan yang baik, maka anak dapat mencapai dan mengaktualisasikan dirinya menjadi manusia yang sejati. Peran orang tua dan guru di sekolah sangat mempengaruhi proses perkambangan anak dalam aspek kreativitas ini. Seorang psikologi yang berasal dari Universitas Mercubuana yaitu Tika Bisono M.Psi.,Psi., mengatakan bahwa ada 4 acara yang bisa dilakukan untuk mengembangkan kreativitas anak yang bisa dilakukan. Proses yang dilakukan pertama kali yaitu "capturing" di sini ketika anak memberikan gagasan dan pendapatnya kita harus memperhatikannya sedetail mungkin. Dengan begitu, anak merasa  diapresiasi dan merasa bahwa gagasan yang ia ucapkan berarti.  Jika gagasan dari anak bersifat permintaan, sebisa mungkin untuk dilakukan apabila tidak bisa dilakukan, bisa dibelak-belokan dan tidak perlu untuk diproses. Kemudian yang kedua, "surrounding" yaitu ketika kita membiarkan anak untuk memperluas relasinya dengan teman-temannya agar ia lebih mudah untuk berinteraksi dengan teman-temannya. Dengan begitu, perlahan anak-anak akan menciptakan ide sesuai dengan pengalamannya ketika berinteraksi dengan lingkungannya. Yang ketiga, yaitu "challenging" atau ketika anak diminta untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang sederhana, seperti menyelesaikan sebuah permainan yang dilakukannya dengan gurunya di sekolah.  Kemudian yang terakhir yaitu, "broadening" yaitu dibiasakan untuk mempelajari hal-hal yang baru.
Tata cara yang bisa dilakukan sebagai orang tua ataupun guru di sekolah untuk mengasah kreativitas anak ini bisa dilakukan dengan beberapa cara, contohnya yang pertama dengan melatih pola pikir anak. Hal ini bisa dilakukan dengan cara mengajarkan anak-anak dengan memberikan sebuah contoh dan gambaran untuk bisa melakukan sesuatu. Misalnya ketika anak dicontohkan untuk menggambar dan mewarnai sebuah kumbang. Perlahan, anak-anak akan mulai melatih imajinatifnya agar bisa menyalurkan semua ide-idenya. Namun, tetap sesuai dengan Batasan yang sudah diberikan oleh gurunya. Misalnya perwujudan kumbang tuh kecil dan bulat, bukan lonjong dan ramping. Yang kedua, bisa dengan membuat anak ingin belajar dengan mengamati dan bertanya. Dengan memberikan pertanyaan kepada anak-anak yang membuat mereka penasaran, daya analitif mereka pun diasah. Misalnya, mengapa ikan tidak tenggelam? Pertanyaan sederhana yang dapat membantu mereka berpikir dan imajinatifnya terasah. Yang ketiga, memberikan fasilitas yang mendukung. Ketika anak menyukai mewarnai dan menggambar, berikanlah crayon dan kertas untuk menggambar. Dengan begitu minat nya terapresiasi dan tidak akan hilang.
Menggambar dalam arti sempit adalah kegiatan untuk mewujudkan angan-angan (pikiran, perasaan) berupa hasil goresan benda runcing (pensil, krayon, kapur dan lain-lain) pada permukaan bidang datar (kertas,papan, dinding dan sebagainya) yang hasilnya lebih mengutamakan tampilan unsur garis. Menggambar bebas menurut Sumanto (2005:6) adalah jenis gambar sebagai perwujudan ungkapan perasaaan tertentu yang dilakukan secara bebas dan bersifat individual. Menggambar bebas adalah kegiatan menggambar dengan imajinasi anak sesuai dengan keinginan dan dapat memunculkan ide-ide kreatif dalam bentuk gambar baru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H