PENTINGNYA PERAN ORANG DEWASA DALAM MENGATASI PERILAKU BULLYING DI SEKOLAH DASAR
Introduction
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006, dinyatakan bahwa pendidikan dasar memiliki tujuan untuk meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri, dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Â Pendidikan dasar sebagai pondasi yang fundamental bagi anak haruslah berperan dalam membentuk suatu pondasi yang kokoh berkaitan dengan watak serta kepribadian anak khususnya peserta didik.
Permasalahan bullying merupakan permasalahan besar bagi semua. Masih banyak yang mengira bahwa bullying lebih sering terjadi di Sekolah Menengah, namun faktanya bullying banyak pula terjadi pada anak sejak rentang usia 3 sampai 12 tahun, masa Sekolah Dasar. Pada usia ini kasus bullying kurang mendapatkan perhatian karena dianggap sebagai hal yang wajar (Sari and Azwar, 2017) sehingga kejadiannya sering disepelekan. Data dari National Center for Educational Statistic (2016) menyatakan bahwa lebih dari satu dari setiap lima (20,8%) siswa melaporkan ditindas. Data dari International Center for Research on Women (ICRW) juga melaporkan bahwa 84% anak Indonesia mengalami kekerasan di lingkungan sekolah. Data ini menunjukkan angka yang sangat memprihatinkan, mengingat sekolah adalah tempat menimba ilmu yang seharusnya dapat memberi rasa aman dan nyaman pada anak.
Konsep Bullying di SekolahÂ
Bullying merupakan suatu tindakan yang lebih menunjukkan perilaku yang agresif dan manipulatif, yang dapat dilakukan oleh satu orang atau lebih yang ditunjukkan kepada orang lain, seringnya berisi kekerasan dan menunjukkan adanya ketidakseimbangan kekuatan antara korban dan pelaku bullying (Novitasari, 2017). Bullying di sekolah (school bullying) dapat diartikan sebagai kekerasan yang terjadi di sekolah. Bullying merupakan suatu pola perilaku yang bersifat negatif yang dilakukan secara berulang-ulang dan bertujuan negatif.Â
Bentuk Bullying di Sekolah Dasar
Verbal bullying
Bentuk bullying verbal antara lain: menjuluki, meneriaki, memaki, mengejek, menghina, mempermalukan di depan umum, menuduh, menyoraki, menebar gosip, penyampaian kata-kata kasar dan kotor kepada orang lain, dan memfitnah.
Physical bullying
Bentuk bullying fisik antara lain: menampar, menginjak kaki, menjambak, menjegal, memukul, mencubit, dan menendang.