Mohon tunggu...
Mutiara Budhi Nuursyabaani
Mutiara Budhi Nuursyabaani Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika, content creator, Penulis

Saya adalah Seorang yang gigih dan berjiwa bebas. Saya sangat senang melakukan aktivitas yang beragam agar dapat berguna bagi orang-orang disekitar saya.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Sebuah Misi yang Tersirat dalam Rangkaian Ramadhan Tahun Ini

16 Maret 2024   12:57 Diperbarui: 16 Maret 2024   13:12 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.kompasiana.com/mutiarasyaa

Hai...

Hari ini adalah hari kedua puasa di bulan ramadhan tahun ini, Bagaimana kabarmu? apakah semuanya baik-baik saja? sepertinya ada sesuatu yang mengganggu fikiranmu, atau hanya aku saja yang berprasangka buruk.

Hmm.. pagi ini masih diwarnai dengan suasa sendu dan mendayu karna iringan hujan dan lembayu angin. Bahkan suhu udara dilingkunganku saja seperti sedang berada diatas gunung, sepertinya hari ini tak jauh beda dengan hari kemarin. Tak membutuhkan waktu lama setelah menengok keadaan hujan diluar sana, segera kutarik selimut doraemonku dan menuju alam mimpi yang indah. Tiba-tiba terdengar suara wanita yang menyorakiku dengan suara kencang dan  membangunkan tidur indahku,

"Heii..bangun bangun jangan suka ngayal tinggi-tinggi, inget tuhh target lagi nungguin"

Ahhh ternyata suara sisi diriku yang lain sedang mengingatkan keadaan. Ku kira hari ini bisa dengan mudahnya tidur dipagi hari sambil menikmati suasa. Ternyata semuanya hanya angan dan hayalan belaka. Memanglah hidup tak akan seindah dan seenak yang dibayangkan bukan? tetap saja akan ada usaha yang berat dan tantangan yang perlu dilewati. Segera ku bergegas turun kebawah dan mempersiapkan diri  agar dapat memenuhi rutinitas harian dan menuju salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) yang ada di daerah tempat tinggalku. 

Yap betul sekali, aku adalah seorang guru magang yang sedang menempuh pendidikan profesi atau spesialis di salah satu sekolah favorit di daerah ini. Ini adalah tahun terakhirku dalam menyelesaikan study kuliah ini, dengan kata lain mungkin rutinitas ini hanya akan berjalan beberapa bulan kedepan. 

Setelah selesai menyiapkan diri, ku tengok situasi diluar yang masih dalam kondisi hujan dengan raut awan yang sendu. Sepertinya hujan hari ini akan awet hingga siang. Baiklah..karena tidak mungkin rasanya aku tidak hadir dan meninggalkan tangggung jawab mengajarku, maka kenapa tidak aku hadapi saja hujan ini? bukankah ini hanya hujan air?.

Segera kuambil jaket, helm, sarung tangan, dan tak lupa jas hujan untuk melindungi diri dari terpaan air hujan yang dingin ini. Dengan berbekal semua kesiapan yang telah dibuat, ku nyalakan mesin motorku dan melaju menuju sekolah. Seketika terdengar teriakan seorang wanita paruh baya, 

"Hati-hati.. jangan ngebut" (Itulah suara ibuku)

"Okaay!" (Jawabku sambil memaju sepeda motorku)

Pagi ini sepanjang jalan tampak sepi dan sendu, meskipun banyak kendaraan berlalu-lalang. Tapi tetap saja tak seperti hari biasanya. Mungkin karena pagi ini hujan sejak malam, sehingga banyak para pedagang memilih libur untuk berjualan ke pasar. Atau mungkin karena ini adalah awal ramadhan, sehingga jadwal perddagangan menjadi beralih di waktu siang menjelang sore hari. Ahh aku juga tidak tau, sejak kapan aku sibuk mengurui orang lain yang bukan bagian dariku? (seketika aku kembali fokus dengan kemudiku dan menghentikan suara berbisik didalam hatiku)

Setelah melewati beberapa menit perjalanan, akhirnya aku sampai pada lokasi tujuanku. Tapi kok hanya terdapat beberapa motor yanng terparkir. Apakah aku ini salah jadwal? atau memang mahasiswa magang lainnya belum datang? Padahal kan waktu sudah menunjukan pukul 07:15. Ah.. lagi-lagi aku sibuk dengan urusan orang lain,  bukankah seharusnya aku fokus dengan diriku sendiri saja (suara hatiku yang trus berbisik tanpa henti). Pagi ini kuparkirkan motor putihku dekat dengan lobby sekolah mengisi kekosongan tempat parkir yang tersedia. Kemudian ku lepas helm dan jas hujan yang melindungi badanku, dan kuamankan didalam bagasi motor ini. Setelah semuanya rapi dan tertata pada tempatnya, segera ku langkahkan kaki menuju ruangan,

"Assalamualaikummm..." (Sahutku memecah suasana beberapa teman yang sedaang berbincang didalam ruangan)

"Waalaikumssalam warrohmatullahiwabarrokkatuh.." (Jawaban teman-teman mahasiswa magang lainnya)

"Kukira aku salah jadwal, sebab tak ada motor yang lain didepan tadi" (Aku berusaha menceritakan hal yang sejak sedari tadi berkecambuk dalam hati)

Mengerti akan maksud keherananku, teman-teman lainpun berbagi cerita terkait dengan suasana sendu karna hujan dipagi ini yang mewarnagi kegiatan magang mengajar hari ini. Bahkan ada beberapa dari mereka memilih berangkat siang dari rumah karena menunggu hujan reda. 

Yah, akhir-akhir ini suasana pagi  memang sedang diwarnai oleh guyuran hujan dan hembusan angin dingin yang cukup kencang. Hal ini selaras dengan pemaparan dari BMKG yang disebutkan dalam berita di Televisi beberapa hari yang lalu. Meskipun demikian, Ramadhan tahun ini tetap menyimpan harapan dan doa yang sedang aku usahakan dapat terwujud. Harapan dan doa yang ku panjatkan tidak lain tertuju kepada pencapaian yang sedang dalam gambaran ujung langkahku saat ini. Aku berharap semoga Ramadhan tahun ini setiap doa yang dipanjatkan dapat terwujud dan berakhir bahagia. Meskipun doa tak memerlukan biaya, namun usaha tak bisa dipisahkan dengan biaya. Oleh karena itu, aku memiliki beberapa misi yang harus dilaksanakan selama waktu Ramadhan ini dan waktu yang bergulir setelahnya. Misi pertama yaitu memperbaiki diri dan perilaku yang masih banyak kekurangan dan memperbanyak amal ibadah dibulan Ramdhan  ini. Misi yang kedua yaitu dapat menyelesaikan studi profesi ini dengan penuh tanggung jawab. Misi yang ketiga berkaitan dengan pemantapan diri menghadapi berbagai kemungkinan yang akan terjadi selama proses perintis karier setelah perkuliahan ini usai. Semua misi dan mimpi yang diharapkan dan diusahakan itu, tidak luput dari harapan membawa keluarga ini ke jenjang masa yang lebih baik lagi ditahun mendatang. 

"Aku berharap, tidak ada lagi kekecewaan dan kesedihan yang meliputi setiap hari dimasa sulit keluarga ini"

"Aku ingin menjadi sebuah bintang fajar yang mengawali keindahan siang yang telah lama dirindukan"

"Aku ingin  menjadi pelangi yang indah dikala semesta usai menghadapi hujan yang menghempasnya"

"Dan aku ingin menjadi musim semi, setelah gersang lenyap dari hadapannya"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun