Mohon tunggu...
Mutiara Budhi Nuursyabaani
Mutiara Budhi Nuursyabaani Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika, content creator, Penulis

Saya adalah Seorang yang gigih dan berjiwa bebas. Saya sangat senang melakukan aktivitas yang beragam agar dapat berguna bagi orang-orang disekitar saya.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Tidak Ada Pencapaian Tanpa Arti

16 Maret 2024   10:31 Diperbarui: 16 Maret 2024   13:26 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.kompasiana.com/mutiarasyaa

Pencapaian itu seperti langkah yang menemui makna. Disaat kita menentukan tempat dan arah melangkah, disitulah sebuah keinginan sedang dijalankan dalam hidup. Pencapaian lahir karna suatu usaha yang baik disengaja maupun tidak disengaja. Kadangkala dalam hidup kita pernah menemui sebuah tujuan yang sangat tinggi digapai. Sangkin tingginya, sampai-sampai menguras sebagian besar energi dan usaha.

Tapi, pernahkah kamu menemui suatu pencapaian menarik disela-sela usahamu? Misalkan saat kamu mengejar suatu mimpi yang memerlukan improvisasi usaha diberbagai bidang, namun kamu justru merasa nyaman dan berhasil disalah satunya. Padahal bidang yang kamu temui kan hanya bagian dari alur usaha menuju mimpimu. Lalu apa yang akan kamu lakukan? Maju untuk meraih mimpi, atau berhenti dan menikmati pencapaianmu saat ini.

Hmm.. aku rasa kedua hal tersebut akan menjadi sebuah dilema yang cukup mengganggu angan dan pertimbanganmu. Aku teringat dengan  sebuah istilah dalam kehidupan yang sering sekali diperbincangkan banyak orang, "Tidak ada pencapaian yang tidak memiliki makna". Terdengar seperti suatu kalimat sederhana namun bisa berarti cukup dalam bagi yang merasakannya. Apalagi menyadari seberapa besar potensi dan usaha yang telah dilalui oleh diri sendiri itu bukan hal yang mudah, apalagi setiap manusia memiliki sisi egoisme. Maka sudah jelas kalau kita merasa jalan sedikit saja sudah sangat jauh, padahal kata orang lain tak seberapa.

Waktu telah berlalu begitu cepat,  masa-masa tersulit telah dapat dilewati hingga sampai pada pijakan ini. Tidak terasa, waktu dan masa yang bermakna telah sampai kepada bulan Ramadhan yang suci dan agung di tahun ini yaitu tahun 2024. Wow! seperti sebuah mimpi yang dibangunkan dengan tergesa-gesa, membuat semua lamunan terhenti dan tersadar. Masih jelas tergambar dalam angan dan imajinasiku, betapa sulitnya melewati masa di tahun-tahun sebelumnya. Rasanya ingin bertanya pada diri sendiri.

"Hei...sejak kapan kau sampai  disisi ini?"

"Apakah sudah usai deritamu? atau habis kekecewaanmu?"

Rasanya ada banyak hal yang ingin ditanyakan tapi bingung bagaimana cara dapat menjawabnya,  menyadari sampai dititik ini saja seperti melayang tanpa pijakan. 

Sambil terus menatap langit dan termenung, mulut ini masih saja bingung harus berkata apa?. Entah kapan dan bagaimana aku bisapun aku tak ingat. Tapi jelas kusampaikan dalam hati sembari mengusap dinding jendela kamarku yang masih berbentuk bata merah dan bongkahan adonan semen dan pasir yang telah mengeras, 

"Terimakasih ya allah, aku tak pernah bermimpi bisa sampai dititik ini, dahulu aku selalu meragukan diriku sendiri dan tidak mempercayai kebesaranmu. Aku takut aku tak mampu menyelesaikan semua cobaan besar ini dan mengecewakan semua keluargaku ( bapak, ibu, dan kedua adikku ). Aku selalu menyalahkan langkahku yang terbang terlalu tinggi hingga menguras perhatian kedua orangtuaku sehingga lalai akan berbagai kewajiban yang memetimbangkan resiko. Begitu banyak hal yang aku sayangkan untuk dilewati dan disesali karena terjadi. Aku seperti orang yang tidak memiliki keyakinan atas keberadaan tuhan. Tapi dititik ini, aku menyadari bahwa engkau tidak akan tega membiarkanku babak belur dengan keadaan didunia ini. aku menyadari bahwa setiap langkah yang diambil meski tak sesuai arah yang diinginkan atau bahkan tanpa tau arah, juga bisa engkau selamatkan. Terimakasih atas semua kekuatan yang telah engkau berikan, terimakasih atas setiap pembelajaran yang telah engkau ajarkan kepadaku dan keluargaku, dan terimakasih atas setiap pencapaian yang berhasil aku genggam. kini aku sangat bersyukur karna telah sampai dititik indah ini. Dimana harapan dan tujuan seakan jelas tergambar didepan mata. meskipun sisi kelam masih sebagian menyelimuti lingkunganku. Aku tak akan takut dan menyerah lagi kali ini, aku akan melawan dan berjuang sampai sinar kebanggan itu muncul dan berbinar dari mata kedua orangtuaku".

Bruuukkk...!Seketika aku terbangun dari lamunan dan bergegas keluar memerika suara sentakan apakah itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun