Madinah juga menjadi tempat pembangunan Masjid Nabawi. Kaum muslimin melakukan berbagai aktivitasnya di dalam masjid ini, baik beribadah, belajar, memutuskan perkara mereka, berjual beli maupun perayaan-perayaan di sekitaran masjid. Tempat ini menjadi faktor yang mempersatukan mereka.
Melakukan Perjanjian dengan Kaum Yahudi Madinah
Selama dakwah di Madinah, Rasulullah SAW melakukan perjanjian untuk memperkokoh posisi kaum muslimin dari gangguan penduduk asli, bangsa Arab, maupun Yahudi. Hal ini juga dilakukan tak lain untuk menjaga stabilitas di Madinah.
Perjanjian tersebut kemudian melahirkan Piagam Madinah.
Membangun Ekonomi Rakyat dengan Mendirikan Pasar
Rasulullah SAW mendirikan pasar yang tidak jauh dari Masjid Nabawi untuk membangun perekonomian rakyat sekaligus sebagai sarana dakwahnya. Pasar ini dibangun untuk mendidik umat dalam mengatur roda perekonomian yang adil berdasarkan ajaran Islam.
Kesimpulan
Madinah adalah pusat peradaban Islam pada masa Rasulullah karena peran sentralnya dalam pembentukan tatanan sosial, politik, dan keagamaan Islam. Kota ini bukan hanya menjadi tempat berdirinya pemerintahan Islam awal, tetapi juga menjadi tempat di mana banyak aspek agama ini digali lebih dalam dan diperluas. Madinah adalah bukti nyata bagaimana sebuah komunitas yang terbagi dapat bersatu di bawah bimbingan Rasulullah untuk membentuk peradaban Islam yang kokoh dan berkelanjutan. Sejarah Madinah adalah sejarah Islam yang tak terpisahkan dan harus tetap menjadi sumber inspirasi bagi kaum Muslim di seluruh dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H