Mohon tunggu...
Mutiara Putri salsabila
Mutiara Putri salsabila Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Menulis,membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Film Indonesia sebagai Wajah Baru Negara

13 Juni 2024   23:36 Diperbarui: 18 Juni 2024   18:56 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama penulis : Mutiara Putri salsabila

Abstrak

Film merupakan salah satu media komunikasi yang efektif untuk menyampaikan pesan, budaya, dan identitas suatu bangsa. Perkembangan industri film Indonesia menunjukkan dinamika yang menarik, baik dari segi kualitas produksi maupun tema yang diangkat. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana film Indonesia dapat menjadi wajah baru negara dalam konteks global. Dengan menganalisis beberapa film Indonesia yang berhasil mendapatkan pengakuan internasional, artikel ini mencoba memahami peran film dalam membentuk citra negara.

Kata Kunci: Film Indonesia, identitas nasional, budaya, citra negara

Pendahuluan

Industri film Indonesia telah mengalami banyak perubahan sejak era awal perfilman pada tahun 1920-an. Dengan berkembangnya teknologi dan meningkatnya kualitas produksi, film Indonesia mulai mendapatkan perhatian di kancah internasional. Film-film seperti "Laskar Pelangi" dan "The Raid" telah membuka mata dunia terhadap potensi industri film Indonesia. Namun, lebih dari sekadar hiburan, film juga berperan dalam membentuk identitas dan citra suatu negara di mata dunia. Oleh karena itu, penting untuk mengkaji bagaimana film Indonesia dapat menjadi representasi baru dari identitas nasional.

Pembahasan

Perkembangan Film Indonesia

Perjalanan panjang film Indonesia dimulai pada era kolonial dengan film bisu "Loetoeng Kasaroeng" yang dirilis pada tahun 1926. Setelah mengalami masa keemasan pada tahun 1950-an dan 1960-an, industri film Indonesia sempat mengalami kemunduran pada era 1980-an dan 1990-an. Namun, masuknya sutradara-sutradara muda dengan ide dan inovasi baru pada awal 2000-an telah memicu kebangkitan kembali industri ini. Film seperti "Petualangan Sherina" (2000) dan "Ada Apa dengan Cinta?" (2002) menjadi tonggak kebangkitan tersebut.

Film sebagai Citra Negara

Film memiliki potensi besar dalam membentuk citra negara di kancah internasional. Film "Laskar Pelangi" (2008), misalnya, tidak hanya sukses secara komersial tetapi juga membawa cerita tentang pendidikan dan kondisi sosio-kultural Indonesia ke panggung internasional. Film ini berhasil meraih berbagai penghargaan di festival film internasional, yang memberikan citra positif tentang Indonesia sebagai negara yang peduli dengan pendidikan dan memiliki kekayaan budaya yang beragam(Prakoso,film Indonesia di panggung dunia,2020).

Film aksi "The Raid" (2011) adalah contoh lain bagaimana film dapat membentuk citra negara. Dengan adegan aksi yang mendebarkan dan koreografi pencak silat yang memukau, "The Raid" berhasil menarik perhatian dunia dan mempopulerkan seni bela diri tradisional Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki industri film yang mampu bersaing secara global, sekaligus memperkenalkan budaya lokal kepada dunia(Soedarsono,Pencak silat dalam sinema,2015).

Tantangan dan Peluang

Meski demikian, industri film Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan. Salah satunya adalah kurangnya dukungan dari pemerintah dalam bentuk subsidi dan kebijakan yang mendukung perkembangan industri kreatif. Selain itu, distribusi yang terbatas juga menjadi kendala bagi film-film Indonesia untuk mendapatkan penonton yang lebih luas baik di dalam maupun luar negeri(Wibowo,Industrialisasi Film Indonesia,2018).

Di sisi lain, perkembangan platform streaming seperti Netflix dan Disney+ membuka peluang baru bagi film Indonesia untuk menjangkau audiens global. Kolaborasi antara sineas lokal dan platform internasional ini diharapkan dapat semakin memperkuat posisi film Indonesia di pasar global.

Penutup

Film Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi wajah baru negara di kancah internasional. Dengan terus meningkatkan kualitas produksi dan tema yang diangkat, serta memanfaatkan peluang di era digital, industri film Indonesia dapat memainkan peran penting dalam membentuk citra positif negara di mata dunia. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat, sangat diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.

Daftar Pustaka

1. Prakoso, B. (2020). Film Indonesia di Panggung Dunia: Pengaruh Sinema terhadap Identitas Nasional. Jakarta: Pustaka Sinema.
2. Soedarsono, J. (2015). Pencak Silat dalam Sinema: Sebuah Kajian Estetika dan Budaya. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press.
3. Wibowo, A. (2018). Industrialisasi Film Indonesia: Tantangan dan Peluang. Bandung: Institut Teknologi Bandung Press.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun