Mohon tunggu...
Mutiara Putri
Mutiara Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Sejak duduk dibangku SMA, saya menyukai aktivitas yang serupa dengan mengulik isu sosial. Dari beberapa isu yang saya pahami, kemudian saya kembangkan menjadi sebuah karya tulis dengan berisikan tanggapan saya terkait isu tersebut.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Budaya Jejepangan Mendarah Daging Remaja Indonesia

16 Juni 2023   12:51 Diperbarui: 16 Juni 2023   14:36 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Namun, permasalahan akan dampak negative budaya jejepangan yang sudah mandarah daging remaja Indonesia dapat berganti menjadi sesuatu yang berdampak baik pada diri sendiri dan negara. 

Jepang merupakan negara dengan beribu kekereatifannya. Bercermin dari banyaknya penggemar serial anime dan video game, remaja Indonesia bisa menjadikan hal tersebut menjadi acuan untuk meningkatkan kekreatifan dimana melalui kesukaannya tersebut remaja Indonesia bisa mengasah skill dibidang digital pembuatan video game dan serial kartun dengan kualitas yang baik seperti serial anime dan video game asal jepang. Karena pada saat ini, Indonesia sangat amat membutuhkan penerus bangsa yang kreatif serta aktif dalam memperkenalkan Indonesia ke dunia luar dengan hal positifnya.

Selain itu, jepang juga mempunyai budaya disiplin dan pekerja keras yang tinggi. Hal tersebut kerap kali diaplikasikan kedalam kebanyakan serial anime. Alih-alih hanya menikmati serial tersebut sambil bermalas-malasan, bukankah lebih baik untuk mencontoh hal positif yang ada didalam serial anime tersebut? Seperti lebih disiplin jika menjalankan sesuatu, terus bekerja keras untuk mencapai sebuah keinginan, selalu berterimakasih dan mengucapkan maaf, dan lain sebagainya.

Kesimpulannya, kesukaan seseorang terhadap sesuatu tidak dapat diatur atau ditentukan oleh orang lain. Kegemaran datang dengan sendirinya ketika seseorang memiliki rasa ketertarikan terhadapt suatu hal. Setiap kegemaran terkadang memiliki sisi negatifnya, terlebih kegemaran tersebut ada sangkut pautnya dengan negara lain. Hal tersebut tentu dapat dibantah jika  sebuah kegemaran alangkah baiknya jika bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungan sekitar. Jadikan sebuah kegemaran sebagai ajang pengembangan kualitas diri, ini lebih baik dibandingkan hanya menjadi penikmat saja.

REFERENSI

Thayb, Rivaldy. (2013). DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF PADA ANIME/MANGA. Universitas Negeri Gorontalo, Gorontalo.

Budianto, F. (2015). Anime, cool Japan, dan globalisasi budaya populer Jepang. Jurnal Kajian Wilayah, 6(2), 179-185.

Saleha, A. (2016). Arus Sosial dan Budaya Jepang pada Zaman Globalisasi. Jurnal Kajian Wilayah, 4(1), 25-43.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun