Semarang (7/8/2022)-UMKM merupakan pilar terpenting dalam perekonomian Indonesia tak terkecuali untuk perekonomian Kota Semarang. Menurut data Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Menengah (UMKM) Kota Seamrang tercatat 17.526 pelu UMKM yang berizin dan akan terus bertambah. Semakin banyak jumlah UMKM maka limbah yang dihasilkan akan semakin banyak.
Usaha makanan ringan menjadi salah satu jenis UMKM yang banyak dilakukan oleh masyarakat begitu pula di Kelurahan Karang Tempel, Semarang. Hal ini dikarenakan kebanyakan warga Kelurahan Karang Tempel adalah seorang ibu rumah tangga yang terbiasa untuk memasak di rumah.
Usaha makanan ringan dan sejenisnya menghasilkan limbah berupa minyak goreng bekas atau minyak jelantah. Minyak jelantah memiliki dampak negative terhadap kesehatan seperti meningkatkan resiko penyakit kronis seperti kanker. Permasalahan lain adalah apabila langsung dibuang ke lingkungan dapat menyebabkan pencemaran lingkungan seperti tanah dan air.
Dari permasalahan tersebut, mahasiswa Undip melalui kegiatan KKN membekali pelaku UMKM khususnya di Kelurahan Karang Tempel untuk dapat mengelola limbah minyak jelantahnya. Minyak jelantah dikelola menjadi sabun cuci piring. Kegiatan pembekalan ini dilakukan pada hari Sabtu 6 Agustus 2022 dengan target sasaran adalah kelompok PKK yang didalamnya terdapat pelaku-pelaku UMKM.
“Dengan adanya mahasiswa KKN Undip disini kami merasa senang, apalagi telah memberikan ilmu kepada kami. Selain itu dengan adanya sosialisasi ini dapat meningkatkan keakraban warga di lingkungan sekitar kami. Dan sabun dari minyak jelantah merpakan hal baru bagi kami yang sekiranya dapat kami coba di rumah” tutur Ibu Yus selaku ketua PKK rt 05.
Adanya sosialisasi dan pembekalan ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya pelaku UMKM akan dampak buruk minyak jelantah bagi lingkungan sehingga tidak lagi membuang langsung minyak jelantah sembarangan. Tidak hanya itu masyrakata dapat menambah pengetahuan dan menjadi lebih kreatif untuk memanfaatkan limbah yang ada dengan bahan-bahan yang mudah ditemukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H