Mohon tunggu...
Nurul Mutiara R A
Nurul Mutiara R A Mohon Tunggu... Freelancer - Manajemen FEB UNY dan seorang Blogger di www.naramutiara.com

Seorang Perempuan penyuka kopi dan Blogger di http://www.naramutiara.com/

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Jangan Biarkan Keanekaragaman Hayati di Pesisir Utara Tinggal Cerita bagi Anak Cucu

14 Desember 2024   17:26 Diperbarui: 15 Desember 2024   01:00 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pesisir Pekalongan dari atas tanggul 700 meter (dokumentasi pribadi) 

Sebelum itu, apakah kamu tahu alasan bencana rob bisa terjadi? Selain karena land subsidence yang cukup parah setiap tahunnya, rob juga dipengaruhi oleh perubahan iklim

Perubahan Iklim Ancaman Nyata Wilayah Pesisir

Perubahan iklim bukan sekadar isu belaka. Dampaknya sudah sangat jelas bisa dirasakan oleh masyarakat melalui bencana-bencana klimatologi seperti gelombang panas, banjir bandang, kekeringan ekstrem, hingga rob di wilayah pesisir.

Saking seriusnya dampak perubahan iklim, membuat 196 negara di dunia berkumpul dan membuat perjanjian berupa Paris Agreement pada tahun 2015. Salah satu poin penting dari Paris Agreement yakni memperlambat laju pemanasan global di bawah 2 derajat Celsius, atau paling ideal 1,5 derajat Celsius.

“Seberapa parah pemanasan global yang membuat terjadinya perubahan iklim dan mengancam keanekaragaman hayati?”

Tingkat kenaikan suhu dari waktu ke waktu (Sumber : Walhi) 
Tingkat kenaikan suhu dari waktu ke waktu (Sumber : Walhi) 

Dari gambar di atas bisa dilihat perubahan yang terjadi pada suhu bumi sejak tahun 1901 hingga 2018 yang semakin berwarna merah. Suhu permukaan bumi semakin panas disebabkan oleh meningkatnya gas-gas rumah kaca di udara akibat aktivitas tinggi emisi.

Lamanya waktu dan pengabaian manusia terhadap aktivitas rendah emisi, membuat pemanasan global semakin parah, hal itu yang menjadikan dampak-dampak pemanasan global kian meninggi. 

Menurut WWF, saat ini gletser-gletser di wilayah kutub mulai mencair yang menyebabkan volume air laut menjadi bertambah. Mencairnya gletser di kutub tak hanya berpengaruh pada kejadian rob di wilayah pesisir tapi juga hilangnya tempat tinggal makhluk hidup. 

Beruang kutub atau penguin misalnya. Kedua hewan tersebut memiliki habitat di wilayah yang dingin. Beruang kutub jantan hidup di sekitar es-es yang mengapung di lautan untuk berburu makanan. Mereka memanfaatkan pecahan-pecahan gletser untuk bergerak.

Saat gletser dan gunung es mulai mencair akibat suhu udara yang tinggi, maka bisa dipastikan bahwa beruang kutub, penguin dan hewan lainnya akan kehilangan tempat tinggal. Dan bisa jadi, itu memicu kepunahan mereka. 

Di Indonesia, perubahan iklim telah membuat air laut naik dan berisiko menenggelamkan beberapa kota seperti Demak, Jakarta, Semarang, Tegal hingga Pekalongan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun