Entahlah, saya juga tak mengingat alasan saya mulai menulis. Hal pasti, saat pertama kali kuliah, seorang teman dari jurusan Sastra Indonesia memperkenalkan saya platform Kompasiana untuk berbagi cerita.Â
Kala itu saya tertarik dengan salah satu lomba yang diadakan oleh Kompasiana dan BNPB. Lomba bertema tentang peran radio sebagai pembangun budaya sadar bencana bagi masyarakat.Â
Saya memang tak menjuarai lomba tersebut. Tapi, mulai dari sanalah, saya menjadi senang menulis sampai sekarang ini.Â
Seperti apapun, 16 Tahun Kompasiana, bukan perjalanan yang mudah. Baik platform ini maupun saya sebagai penulis, punya jejak-jejak dan memori tersendiri. Every story matters.
Kompasiana pernah mengantarkan saya menjejak ke Jakarta dan Magelang karena lomba menulis yang diadakannya. Seperti lomba menulis kerjasama dengan Bank Indonesia tahun 2020 silam, serta Sound of Borobudur.Â
Rasanya bagaimana? Tentu saja sangat menyenangkan. Mencetak memori bersama Kompasiana menjadi track record perjalanan saya sebagai penulis yang selalu belajar.Â
Selama 16 Tahun Kompasiana, tulisan saya sudah berjumlah 135 dengan rincian 51 pernah jadi artikel utama dan 124 menjadi artikel pilihan.Â
Tak terbayang rasanya masih bisa tetap aktif menulis meski tidak setiap hari. Saya hanya berharap, minimal 1 kali dalam sebulan ada tulisan yang saya posting di Kompasiana.Â
Btw, beberapa kali saya juga mendapatkan K-reward dari tulisan-tulisan saya. Ya, meski jumlahnya hanya cukup untuk memperpanjang akun premium di Kompasiana dan jajan seblak, its okaylah.Â