Mohon tunggu...
Nurul Mutiara R A
Nurul Mutiara R A Mohon Tunggu... Freelancer - Manajemen FEB UNY dan seorang Blogger di www.naramutiara.com

Seorang Perempuan penyuka kopi dan Blogger di http://www.naramutiara.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Wujud Kebahagiaan Sederhana dalam Larikan Sayur-Mayur

17 Juli 2024   10:13 Diperbarui: 17 Juli 2024   14:38 675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pedagang sayuran dekat rumah (dok.pri) 

"Nilai kebahagiaan manusia itu memang unik dan tak bisa ditebak. Kadang, hanya dengan melihat larikan sayur yang terpanjang, sebentuk rasa bahagia tercipta"

***

Pagi itu saya kayuh sepeda berwarna biru. Roda sepeda berputar menuju sebuah lapak milik perempuan bernama Bu Rahmat. Ditemani hawa pagi yang begitu segar, saya tersenyum. Bersyukur masih diberi hidup hingga saat ini. 

Sesampainya di lapak sayur Bu Rahmat, sudah terlihat sekumpulan ibu tengah memilah sayur dan ikan. Salah satu ibu berdaster biru batik nyeletuk

"Awak e isih kesel, tapi weruh sayuran ayu-ayu ngene iki kok moto lan pikiran dadi seger. Lumayan iki ngurangi awak sik isih kesel" (Badan masih capek, tapi melihat sayuran begitu cantik kayak gini, badan dan mata jadi segar. Lumayan mengurangi badan yang lagi capek) 

Para ibu lainnya mengamini kata-kata ibu berdaster biru. Sambil sesekali bercanda dan mengobrol, mereka saling bersosialisasi. Vibes keramahan begitu terasa. 

Ternyata, hanya dari lapak sayuran, orang bisa menularkan virus bahagia. Saya yang tak mengenal para ibu itu ikut tersenyum. Kemudian berpikir bahwa healing memang bukan hanya bicara soal wisata. 

Terkadang, bagi para ibu rumah tangga, keluar rumah, belanja sayuran di warung dan bertemu dengan orang, bisa jadi tempat melepas penat. 

Saya jadi ingat cerita seorang kawan yang beberapa waktu lalu mengalami baby blues. Sebut saja namanya Putri. 

Di perkuliahan, Putri termasuk orang yang supel serta pandai bergaul. Dia termasuk aktivis di organisasi tingkat jurusan. Setelah menikah, kehidupan Putri berubah. 

Saya tidak tahu persis perjalanan rumah tangganya, tapi setiap mengalami masalah, ia kerap membagikan status di whatsapp. Salah satu hal yang menjadi uneg-uneg, dia merasa tak memiliki teman ketika si suami bekerja. 

Bagi Putri, bertemu banyak orang adalah power. Setelah hamil dan memiliki bayi cantik, Putri juga kerap membagikan keresahannya. Ia bilang bahwa mengurus anak bayi tak semudah membalikkan telapak tangan. 

Mungkin, Putri terkena Baby Blues, sebuah fase yang kerap dialami para ibu pasca melahirkan. Ketika anak Putri berusia 2 tahun, ia mulai lega. Hanya saja, ia butuh healing sederhana untuk menumpas rasa bosan karena seharian di rumah. 

Putri pernah bercerita bahwa ketika berbelanja ke pasar, melihat banyak sayuran hijau dan bahan-bahan makanan berjejer, menjadi healing tipis baginya.

Ditambah, ia mendapat bonus ayam potong dari pedagang. Katanya, hal-hal semacam itu menebalkan semangat yang tak bisa dijelaskan. 

Dari cerita Putri, saya menyadari bahwa setelah pernikahan, para istri atau ibu memang perlu mencari sumber bahagia walau itu berasal dari larikan sayur yang terpampang di pasar. 

Warna-warni yang dihadirkan layaknya di supermarket mampu memberi kebahagiaan. Aneh memang, tapi itu pula yang saya rasakan tiap kali berbelanja.

Dua dari banyak netizen ini membagikan rasa bahagianya saat belanja, memotong, memasak sayuran di kosan. 

Dua contoh postingan netizen soal sayuran dan healing (sumber : twitter) 
Dua contoh postingan netizen soal sayuran dan healing (sumber : twitter) 

Dari dua postingan mutual twitter di atas, bisa kita lihat bahwa terkadang, healing bisa berasal dari hal sederhana. Ada banyak aktivitas sebenarnya yang bisa menghidupkan semangat dalam diri.

Aktivitas berikut ini mungkin bisa jadi penambah semangat kala kamu mengalami burn out maupun stres, 

Pertama. Jalan-jalan tipis ke pasar atau supermarket. 

Kedua. Memotret apapun yang indah dan menyenangkan. Bagi sebagian orang (sesuai cerita teman fotografer) memotret bisa menjadi aktivitas healing. 

Ketiga. Memasak makanan kesukaan atau menjajal resep baru untuk dinikmati diri sendiri dan keluarga. 

Keempat. Menonton video, film atau bermain gim kesukaan. 

Kelima. Sepedaan dan berbicara sendiri sepanjang jalan untuk melepaskan segala keresahan di dalam hati. 

Keenam. Lari pagi atau lari sore bisa jadi pilihan bagi kamu yang ingin melepas penat. Itung-itung sekalian olahraga. 

***

Mencari kebahagiaan di lapak sayur-mayur merupakan satu dari sekian banyak hal sederhana yang bisa dilakukan untuk menghilangkan stres. 

Tiap pagi, saat berada di depan pedagang sayur, saya kerap melihat ibu-ibu tertawa lepas, seolah beban yang mereka miliki hilang. Kadang, mereka bisa berada di sana dalam waktu yang lama. 

Melalui pemandangan tersebut, saya jadi paham bahwa sumber bahagia tiap orang memang unik dan berbeda-beda. 

Satu hal pasti burn out adalah hal normal. Ada fase ketika tubuh merasa lelah dan malas berbuat apapun. Jika kamu mengalaminya, carilah aktivitas yang bisa membuatmu healing sederhana, apapun itu. 

Semoga ulasan sederhana ini bermanfaat, salam hangat dari Nurul Mutiara R A

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun