Kelima. Diajarkan skill bertahan. Di pramuka kita diajarkan memahami morse, tali temali, membidai luka, baris-berbaris, pemetaan, mendirikan tenda, menaksir ukuran, PPPK dan sebagainya.Â
Bila dipikir, skill inilah yang dibutuhkan saat menghadapi kondisi darurat. Misalnya terjadi bencana alam, terjebak atau tersesat. Dengan demikian, jelas manfaat pramuka tidak bisa dianggap sepele untuk bekal kehidupan.
Gimana, ternyata manfaat pramuka itu luar biasa kan?
Memang, saya akui itu. Oleh karenanya, saya tidak setuju bila isu pramuka tidak wajib digaungkan. Terlebih, banyak anak pramuka yang dapat berprestasi secara nasional, seperti Muhammad Faiq Albashit, siswa SMP 231 Jakarta pada gambar di atas.
Menurut saya, pemerintah hanya perlu meng-upgrade pramuka melalui program-program yang lebih skillful dan menyenangkan, supaya menarik bagi para siswa di sekolah. Tentunya, dana untuk ekstrakurikuler pramuka juga perlu ditambah.
Dana-dana tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pelatih dan juga pembiayaan program-program yang dicanangkan, misal membeli perlengkapan kemah, bendera, alat peraga pramuka, pelatihan dan lain sebagainya.Â
***
Demikian uneg-uneg yang ingin saya sampaikan terkait pramuka. Semoga pemerintah punya cara terbaik yang membuat pramuka bisa lebih disukai serta tetap eksis.
Akhir kata, saya berkeinginan mengingatkan kembali mengenai Dasa darma Pramuka, tak ada salahnya kan membaca hal-hal baik yang membangun pemikiran kita dalam dunia pendidikan?
- Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
- Patriot yang sopan dan kesatria
- Patuh dan suka bermusyawarah
- Rela menolong dan tabah
- Rajin, terampil, dan gembira
- Hemat, cermat, dan bersahaja
- Disiplin, berani, dan setia