Tahun 2023, angka pernikahan di Jepang mencapai titik terendah selama 90 tahun terakhir, yaitu sebanyak 489.281 pernikahan. Padahal jumlah orang meninggal di Jepang terus meningkat yaitu lebih dari 1,59 juta jiwa. Bila kondisi ini tak mendapat solusi tepat, Jepang akan kehilangan banyak penduduknya.
Beberapa alasan orang Jepang dan Korea Selatan tak mau menikah,
Pertama. Soal karier. Begitu kerasnya persaingan di Jepang dan Korea Selatan membuat anak-anak muda Jepang fokus ke karier ketimbang menikah.
Kedua. Masih ada anak-anak muda yang menjadi generasi sandwich sehingga mereka lebih memilih mengurus orangtua atau saudara terlebih dahulu.
Ketiga. Biaya hidup di Jepang dan Korea Selatan yang semakin mahal, sehingga menjalin hubungan dianggap beban.
Keempat. Beberapa anak muda Jepang dan Korea Selatan mengalami masalah komunikasi dan bersosialisasi dengan lawan jenis.
Itulah 4 alasan yang mendasari anak-anak muda di Jepang maupun di Korea Selatan enggan untuk menikah. Besarnya tantangan hidup ala negara maju membuat mindset tentang pernikahan berubah.
"Lalu, bagaimana dengan di Indonesia?"
Menurut data BPS yang dinukil dari RRI.co.id, angka pernikahan di Indonesia pada 2021 sebesar 1.742.049, kemudian pada 2022 turun menjadi 1.705.348, dan pada 2023 kembali turun 1.577.255.
Kok Indonesia juga mengalami penurunan pernikahan ya? Mungkinkah anak-anak muda Indonesia juga mengalami problematika yang sama seperti di dua negara Asia Timur tersebut?Â
Yup, bisa jadi. Alasan finansial, masih menjadi generasi sandwich, trauma masa lalu hingga mental belum stabil mungkin saja penyebab angka pernikahan menurun 3 tahun belakangan.Â