"Eh, Mbak. Besok icip-icip Gohyong yuk! Aku penasaran sama rasanya. Kata temen-temen dan di tiktok, rasanya enak"
Beberapa waktu setelah perayaan Cap Go Meh, biasanya di Kota Pekalongan akan ada keramaian lanjutan bernama Pintu Dalem Street Festival 2024.
Pada acara tersebut, ada beberapa bazar makanan mulai dari makanan khas Tionghoa maupun makanan lainnya yang dijual oleh tenant-tenant UMKM.Â
Ada juga live musik, barongsai, karaoke, dan sintren yang memeriahkan acara mulai dari tanggal 1-3 Maret 2024. Â Acara ini bisa diikuti oleh siapapun. So, bagi pengunjung muslim tak perlu khawatir, soalnya banyak juga makanan-makanan halal yang dijual di sana. Kita hanya kudu cermat melihat tulisan-tulisan yang menempel di gerobak.
***Â
Tanggal 3 Maret 2024 lalu, saya diajak oleh adik untuk membeli Gohyong. Kebetulan, terdapat nama tenant yang menjual Gohyong-Dimsum, terpampang di poster acara "Pintu Dalem Street Festival 2024".Â
Tahu makanan bernama Gohyong? Foodie yang satu ini tengah viral di beberapa media sosial karena rasanya yang enak.Â
Menukil informasi dari Budaya Indonesia, Gohyong atau Ngohiang, merupakan kuliner perpaduan Betawi dan China. Sekilas hampir mirip siomai, tapi ia digoreng dan memiliki isian daging yang lebih tebal.
Dalam poster acara jadwal acara Pintu Dalem Street Festival 2024, tertulis UMKM yang bakal berjualan sepanjang acara. Tentu saja, melihat ada kata Gohyong, ia langsung tertarik dan mengajak saya untuk menjejak.
Ketika memasuki Jalan Belimbing, atmosfer sudah terlihat ala-ala imlek gitu. Penuh pernak-pernik berwarna merah mulai dari bendera hingga lampion-lampionnya cantik. Sangat fotoable dan instagramable.
Sore itu, sekitar pukul 18.30, saya dan adik sampai ke Jalan Belimbing. Di sana sudah banyak orang berkumpul, baik untuk berfoto maupun menuju tenant, tempat beragam UMKM berjualan makanan.
Sebelum menuju ke tenant makanan, saya dan adik menikmati indahnya lampion yang menyala begitu artistik, berwarna merah menyala diantara kegelapan malam dan keriuhan manusia.
Sekitar pukul 19.00 kami pun menuju ke pusat kuliner, tenant-tenant makanan berjejer teratur. Disana terlihat orang ramai-ramai menikmati makanan karena disediakan tempat duduk sepanjang trotoar.
By the way, saya dana adik tetap pada tujuan awal, yakni memburu Gohyong, makanan yang viral itu. Kami menengok dari satu tenant ke tenant yang lain. Apakah terpampang nama makanan yang kami cari.Â
Saya penasaran dengan rasanya yang katanya gurih, asin dan asam dari kuahnya. Apakah kuahnya bakal seperti cuko pempek? Lihat saja nanti.
Satu porsi Gohyong harganya Rp 15.000. Lumayan lah, untuk rasa dan isian ayam yang cukup tebal, harga segitu cukup terjangkau. Btw, ini dia penampang Gohyong yang kami beli malam lalu.
Seperti yang dikatakan warganet, rasa Gohyong ini gurih, asin dan asam dari kuahnya. Kuahnya mungkin mirip cuko tapi berbeda. Tak terasa ada bawang putih pada kuahnya.Â
Kalau cuko pempek lebih kental, warna kuah lebih coklat kehitaman dan punya aroma ebi hingga bawang putih yang cukup kuat. Kalau Gohyong, warna kuah lebih bening, kemudian rasa asamnya juga ringan.Â
Gak tahu kalau tempat penjual Gohyong yang lain punya rasa dan tingkat kekentalan kuah yang sama atau tidak. Pada intinya, itu yang saya rasakan dari Gohyong yang kami beli di Festival Pintu Dalem.
Oh iya Temans, selain Gohyong, ada juga tenant yang jual ayam bakar, cumi bakar, segala bentuk mie-mie-an, bakso, soto, pastry dan kue, segala minuman kekinian, hingga pernak-pernik imlek yang lucu-lucu.
Kalau bosan dan ingin sedikit hiburan, pengunjung bisa ke halaman Klentheng Po An Thian. Soalnya, di sana disiapkan pertunjukkan sintren dan barongsai yang menghibur. Pokoknya sampai pukul 22.00 wib.
Saya dan adik memutuskan pulang sebelum pukul 21.00 Wib. Yup, itu karena kami berjalan kaki menuju ke Jalan Belimbing. Takut jika kemalaman dan akhirnya jalanan menjadi sepi.Â
***
Baiklah. itu dia cerita singkat jalan-jalan tipis saya dan adik ke Pintu Dalem Street Festival 2024. Bagi yang penasaran acara seperti apa, bisa kok tahun depan. Biasanya, 15 hari setelah imlek atau ketika Cap Go Meh tiba, acara ini selalu terselenggara.Â
Yah, semoga tahun depan festival ini tetap ada serta punya kemeriahan yang sama bahkan lebih. Lumayan kan, bisa jadi tujuan jalan-jalan tipis sembari kulineran bersama teman, pasangan atau keluarga.
Sekian travel story sederhana saya dari Kota Pekalongan, Salam hangat from Nurul Mutiara R A
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H